SOLOPOS.COM - Siswa bermain dengan menyentuh pernak-pernik imlek di SD Warga, Gandekan, Solo, Selasa (21/1/2014). Hiasan tersebut dipasang dalam rangka menyambut Tahun Baru Imlek.(JIBI/Solopos/Ardiansyah Indra Kumala)

Puluhan hiasan lampion merah menggantung di langit-langit dalam bangunan SD Warga. Hiasan itu menjadi salah satu simbol yang menandakan akan datangnya Imlek atau Tahun Baru China 2566. Uniknya, lampion aneka ukuran tersebut dibuat oleh tangan-tangan kreatif siswa setempat.

Winanda Tri Utami, misalnya, menyiapkan beberapa bahan berupa kertas karton merah, kertas emas, benang, dan manik-manik. Semua bahan tersebut didapatkan dengan membeli di kios kertas di kawasan Kepatihan. Siswa kelas VI ini tak sendiri, saat membuat lampion dia melakoninya bersama dengan Natalia Alisia Nugraha, temannya.

Promosi Kredit BRI Tembus Rp1.308,65 Triliun, Mayoritas untuk UMKM

Hanya butuh waktu sehari untuk merampungkan lampion ukuran mini. Sebagai pemanis, ia menempelkan gambar kartun berupa dua anak berpakaian tradisional. Selain itu ditambahkan pula ucapan gong xi fa chai yang artinya selamat sejahtera. Adapula siswa yang membuat ornamen kuda kayu warna emas berjingkrak.

“Bikin lampion ini sudah rutin tiap tahun. Aku bikinnya di rumahnya Natalia, cuma butuh sehari jadi, dikumpulkan Sabtu dan hari ini dipasang,” ujarnya.

Semua warga sekolah, lanjut Winanda, senang menyambut Imlek. Biasanya juga dihelat pesta makan-makan, pentas barongsai, dan bagi-bagi angpao. Winanda berharap pada pergantian tahun baru tersebut, ia dapat memperbaiki catatan prestasinya, khususnya dibidang akademik.

“Sekarang baru dapat peringkat dua, besok pengin bisa peringkat satu. Bisa lulus Ujian sekolah [US] dan bisa masuk SMP favorit,” ungkapnya.

Sementara Kepala SD Warga, Louis Sulistyowati,  mengatakan puluhan lampion yang dipajang dilangit-langit dalam sekolah itu merupakan karya siswa kelas I-VI. Lampion itu sudah disiapkan jauh-jauh oleh semua siswa. Semua lampion itu menggunakan pilihan warna merah dan emas. Louis mengungkapkan lampion merupakan simbol bersinar, tahun depan lebih baik; warna merah merupakan lambang kebahagiaan; sementara warna emas merupakan simbol abadi.

“Seluruh siswa membuat, karena kreasi mereka dinilai dan masuk penilaian mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan (SBK). Semua karya siswa dipajang di sekolah, harapannya memberikan kebanggaan bagi anak bahwa jerih payahnya dihargai,” ungkapnya.

Ia mengungkapkan tahun depan merupakan shio kuda. Harapan dalam pergantian tahun baru ini adalah semua pihak dapat menatap tahun baru dengan optimisme, kinerja semakin meningkat dan perubahan yang positif. Diungkapkan dia, tradisi setiap imlek, SD Warga akan menggelar pesta makan dengan menyajikan makanan khas cina dan pementasan barongsai.

“Semua siswa bisa makan bersama makanan khas China untuk tambahan gizi anak-anak,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya