SOLOPOS.COM - Ilustrasi pelaku perjalanan dan pemudik. (Freepik)

Solopos.com, SUKOHARJO — Satgas jaga tangga di setiap rukun tetangga (RT) wilayah Kabupaten Sukoharjo diintensifkan kembali guna memantau dan mengawasai pergerakan perantau atau kaum boro yang mudik atau pulang ke kampung halaman saat libur Natal dan Tahun Baru atau Nataru.

Pemerintah memastikan tidak ada penyekatan saat perayaan Natal dan Tahun Baru lantaran mempertimbangkan kebutuhan ekonomi masyarakat yang harus dipenuhi. Namun demikian, pemerintah bakal memperketat penerapan protokol kesehatan guna mencegah transmisi penularan Covid-19 termasuk varian Omicron.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Guna mengantisipasi ledakan kasus Covid-19, Satgas Jaga Tangga kembali diintensifkan guna memantau para perantau asal Sukoharjo yang mudik ke kampung saat Nataru. Hal ini bagian dari penguatan kapasitas masyarakat untuk menahan laju penambahan kasus Covid-19.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Pantau Pemudik Nataru, Simpang Ngasem Kartasura Dipasangi Kamera CCTV

“Satgas penanganan Covid-19 di tingkat kabupaten terus berkoordinasi dengan satgas tingkat kecamatan dan desa/kelurahan. Pemantauan perantau yang pulang kampung saat libur Natal dan Tahun Baru dilakukan satgas jaga tangga,” kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Sukoharjo, Yunia Wahdiyati, saat berbincang dengan wartawan, Kamis (23/12/2021).

Satgas jaga tangga membantu upaya tracing dan testing kontak erat pasien positif di wilayah masing-masing. Mereka menjadi ujung tombak dalam memutus mata rantai penularan Covid-19.

9 Kecamatan Zona Hijau

Selain mengawasi perantau yang mudik ke Sukoharjo, Satgas Jaga Tangga juga harus melapor apabila ada warga terkonfirmasi positif Covid-19 menjalani isolasi mandiri di rumah kepada satgas tingkat desa/kelurahan. Sehingga pengawasan terhadap pasien positif bisa berjalan maksimal.

Baca Juga: Hujan Angin di Mojolaban Sukoharjo, Puluhan Pohon Tumbang Tutup Jalan

“Pola pemantauan dan pengawasan ini pernah diterapkan saat pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis mikro. Nah, sekarang diintensifkan lagi saat momen libur Natal dan Tahun Baru,” ujarnya.

Direktur RSUD Ir Soekarno itu menambahkan kasus aktif Covid-19 di Sukoharjo per 22 Desember tinggal sembilan orang yang berasal dari Grogol, Polokarto, dan Mojolaban. Sementara sembilan kecamatan lain tidak ada kasus Covid-19 alias zona hijau.

Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, mengingatkan agar masyarakat tidak mengendurkan penerapan protokol kesehatan. Edukasi agar masyarakat menjalankan protokol kesehatan terus dilakukan di fasilitas umum seperti pasar tradisional. Kendati sudah divaksin, masyarakat wajib memakai masker dan mencuci tangan dengan sabun dan air saat beraktivitas di luar rumah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya