SOLOPOS.COM - Ilustrasi perangko

Ilustrasi perangko

JAKARTA — PT Pos Indonesia (Persero) hingga saat ini tetap mencetak perangko untuk surat menyurat, meskipun penjualan terus menurun karena munculnya surat elektronik.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Direktur Ritel dan Properti Pos Indonesia Setyo Riyanto menunturkan, pencetakan perangko bertujuan menunjukkan eksistensi atau kedaulatan NKRI daripada unsur bisnisnya karena perangko bisa tersebar hingga pelosok dunia.

“Ini lebih kepada tanda kedaulatan negara maka dari itu diterbitkan perangko,” tutur Setyo dalam keterangan persnya di Jakarta, Kamis (21/2/2013).

Tahun ini, Pos Indonesia telah meluncurkan 2 seri perangko yakni bertema imlek dan keraton Ratu Boko. Penerbitan seri kedua dilangsungkan Rabu (20/2/2013) kemarin di Jakarta dan merupakan seri kedua dari target 15 seri yang diluncurkan di 2013.

Target penjualan perangko, 60% ditujukan untuk keperluan koleksi (filateli) di dalam dan luar negeri serta 40% keperluan surat menyurat.

“Prediksi pendapatan 60% koleksi dan 40% surat menyurat. Itu (pendapatan perangko) kurang dari 3% pendapatan Pos Indonesia,” tambahnya.

Pada tahun naga air ini, Pos Indonesia menargetkan bisa meraup pendapatan Rp 28 miliar atau naik Rp 4 miliar dari penjualan perangko saja.

“Pendapatan dari perangko sangat kecil. Ini bisnis legacy (warisan) di Pos. Pendapatan perangko di 2012 sebesar Rp 24 miliar dari Rp 3,4 triliun total penjualan Pos di 2012,” cetusnya.

Selain itu, ke depan Pos Indonesia akan mengembangkan perangko khusus dengan nomor seri dan barcode. Sehingga hal tersebut bisa memudahkan ketika pengirim ingin melacak suratnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya