Solopos.com, BOYOLALI -- Kantor Desa Methuk, Kecamatan Mojosongo, Boyolali, ditutup selama tiga hari pada pada 14-16 Juni 2021 menyusul adanya seorang perangkat desa yang terkonfimasi positif Covid-19.
Pengumuman penutupan Balai Desa Methuk ditempel di pintu gerbang serta sejumlah pintu ruangan balai desa. Selama penutupan kantor Balai Desa Methuk akan disemprot disinfektan.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Baca Juga: Muncul Klaster Covid-19 Layatan, Satu Dukuh Di Methuk Mojosongo Boyolali Lockdown
Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Mojosongo, Agnes Mahendrowati, seperti dikutip detikcom, Selasa (15/6/2021), mengatakan perangkat desa yang positif Covid-19 itu saat ini menjalani isolasi mandiri di rumah.
Belum ada informasi mengenai riwayat penularan Covid-19 perangkat desa yang berujung penutupan Balai Desa Methuk, Mojosongo, Boyolali, selama tiga hari itu. Pada sisi lain, sebelumnya diinformasikan, Dukuh Kebakan, Desa Methuk, Kecamatan Mojosongo, Boyolali, memberlakukan lockdown atau karantina wilayah.
Baca Juga: Ada Indikasi Klaster Kudus, Warga Satu Kampung di Boyolali Dites Antigen
Lockdown itu menyusul munculnya klaster penularan Covid-19 yang bermula dari layatan atau takziah. Warga melayat dan ikut memakamkan orang meninggal yang belakangan diketahui positif corona. Hingga Selasa (15/6/2021), total ada 13 warga dan dua anak balita yang positif dari klaster tersebut.
Selain itu ada 14 warga lain yang masih menunggu hasil tes swab. Ditambah 50 orang lainnya yang baru menjalani pengambilan sampel swab pada Selasa. "Lockdown dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19," kata Sekcam Mojosongo, Agnes Mahendrowati.