SOLOPOS.COM - Ilustrasi pencuri (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Perampokan di Sukoharjo, tepatnya di Desa Jatisobo, Polokarto, berakibat tewasnya satu orang. Bukan korban, melainkan pelaku perampokan.

Solopos.com, SUKOHARJO — Kawanan perampok yang berjumlah empat orang menyatroni arena bermain play station (PS) di Dusun Pandak, Desa Jatisobo, Polokarto, Sukoharjo, Minggu (4/1/2014), pukul 03.00 WIB dini hari. Satu orang rampok tewas diamuk massa, sementara pemilik arena PS terluka parah setelah terkena sabetan celurit.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Informasi yang dihimpun Solopos.com di lokasi kejadian, peristiwa itu bermula ketika pemilik PS, Eko Fresi Wahyudi, 24, warga warga Badran Mulyo RT 002/RW 014, Karanganyar, menjaga arena bermain yang berlokasi di pinggir jalan Bekonang-Lalung. Setiap malam Minggu, Fresi biasa membuka arena PS hingga pagi.

Waktu itu terdapat enam pemuda yang asyik bermain PS. Sekitar pukul 03.00 WIB, mereka didatangi empat orang tak dikenal dengan mengendarai dua sepeda motor. Salah seorang di antaranya masuk kios dan mengaku-ngaku sebagai polisi dengan membawa senjata tajam berupa celurit. Orang tersebut membentak-bentak pengunjung PS dan menuding mereka berkumpul untuk menggelar pesta minuman keras dan narkoba.

Saat orang itu membentak-bentak, diam-diam dua orang teman yang berada di luar hendak membawa kabur dua sepeda motor yang terparkir di depan arena PS. Beruntung aksi tersebut diketahui oleh Fresi setelah kendaraan dibawa kabur sejauh sekitar 10 meter dari arena PS. Fresi lalu berteriak maling, namun teriakannya membuat marah orang yang mengaku petugas polisi tersebut.

“Orang itu mengamuk dengan mengacung-acungkan celurit. Dia [Fresi] terkena sabetan celurit di bagian mukanya. Orang tersebut juga membawa kabur dompet dan ponsel miliknya [Fresi],” ujar Adi Alantin, 21, warga Suruh, Kayuapak, Polokarto, yang ikut bermain PS saat kejadian.

Kabur
Setelah aksi mereka diketahui, empat orang rampok tersebut berlari ke arah barat. Warga yang berada di sekitar lokasi berusaha mengejar. Begitu sampai di depan garasi bus Sendang Mulya, motor yang dikendarai dua rampok terjatuh. Di lokasi itulah, warga secara mambabi buta menghajar keduanya. Satu orang yang belakangan diketahui bernama Rizki, 24, warga Kedunglumbu, Pasar Kliwon, Solo, tewas setelah sempat menjalani pengobatan di RSUD Sukoharjo.

“Satu orang temannya yang bernama Ridwan juga mengalami luka karena diamuk warga. Dia mendapat perawatan di RS. Sementara dua orang lainnya melarikan diri. Sekarang kami masih terus mengejar keduanya,” ujar Kasubag Humas Polres Sukoharjo, AKP Joko Sugiyanto, mewakili Kapolres Sukoharjo, AKBP Andy Rifai, kepada Solopos.com melalui sambungan telepon.

Akibat terkena sabetan celurit, Fresi hingga kini masih mendapat perawatan intensif di RSUD dr. Moewardi Solo. Pemuda itu harus menjalani operasi guna menutup luka akibat sayatan celurit di bagian mukanya. Terpisah, Kepala Humas Rumah Sakit (RS) dr. Moewardi Solo, Elisa, membenarkan pihaknya telah merawat pasien atas nama Eko Fresi Wahyudi, 24, warga Badran Mulyo RT 002/RW 014, Karanganyar.

Saat dibawa ke RS, korban mengalami luka serius di bagian rahang lantaran terkena bacokan senjata tajam (sajam). Hingga pukul 13.30 WIB, Fresi masih menjalani operasi di instalasi gawat darurat (IGD). “Saat ini, pasien masih menjalani perawatan,” katanya kepada Solopos.com, Minggu.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Fresi mulai masuk ke IGD RS dr. Moewardi pukul 04.40 WIB. Seusai menjalani operasi, Fresi akan ditempatkan di Ruang Mawar II.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya