SOLOPOS.COM - Foto Ilustrasi JIBI/Harian Jogja/Hengky Irawan

Foto Ilustrasi
JIBI/Harian Jogja/Hengky Irawan

GUNUNGKIDUL-Perampokan di rumah juragan palawija Dusun Jambu, Desa Jurangjero, Kecamatan Ngawen, pelaku terbilang sadis.

Promosi Vonis Bebas Haris-Fatia di Tengah Kebebasan Sipil dan Budaya Politik yang Buruk

Kamiyem, istri Kardi, terlihat shock saat ditemui Harianjogja.com di rumahnya. Ingatannya masih jelas atas peristiwa perampokan sekitar pukul 02.00 WIB itu.

Saat kejadian, dia tidak tahan melihat suaminya dipukul berkali-kali dibagian wajah hingga mengeluarkan darah dari mulut dan mata.

“Pelaku 2 orang tapi wajahnya tidak jelas. Suami saya dipukul habis-habisan” ucapnya sambil menitikan air mata Rabu (5/6/2013).

Kamiyem tidak bisa berbuat banyak, kedua kaki dan tangannya diikat menggunakan tali plastik yang diduga sudah dipersiapkan pelaku. Bahkan Kamiyem disiram dengan satu botol minyak tanah yang dibawa pelaku.

“Saya diancam mau dibakar jika berteriak. Badan saya sudah berlumuran minyak tanah” katanya.

Sebelum kejadian Kamiyem memang sempat gelisah tidak bisa tidur sampai pukul 01.00 WIB. Sementara suaminya sudah tidur sejak pukul 23.00 WIB. “Pas saya tidur ada yang masuk langsung ikat kaki tangan saya” ujarnya.

Sementara Kardi sampai berita ini ditulis masih terbaring di Rumah Sakit Islam Klaten. Dia mengalami luka dibagian kedua mata, pipi dan mulut akibat pukulan pelaku.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya