SUKOHARJO— Aksi perampok di toko swalayan Indomaret Jl Raya Solo Baru Dusun Kijilan, Desa Madegondo, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Sabtu (18/8/2012) dini hari menimbulkan trauma bagi korbannya. Karyawan toko, Sofwan, mengaku dipukuli sebelum perampok meminta kunci brankas.
Sofwan menuturkan perampokan terjadi sekitar pukul 03.00 WIB dini hari. Ia sedang menata barang di gudang belakang toko. Kawannya, Solikhin, berjaga di meja kasir. Dua orang pemuda bertubuh tinggi masuk ke toko. Kedua pria itu mengatakan akan membeli rokok. Promosi
Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal
Saat hendak keluar gudang, pintu gudang didorong oleh salah satu perampok. Sofwan dan Solikhin kemudian dipukuli. Salah satu perampok yang mengenakan masker hidung berteriak kepada Sofwan sambil menodongkan sangkur ke dada Sofwan. “Dia bilang kunci, kunci. Lalu saya spontan memberikan kunci brankas,” imbuh Sofwan.
Setelah kunci diberikan Sofwan diseret di lantai untuk menunjukkan tempat brankas disimpan. Perampok lalu menguras isi brankas berupa uang kurang lebih Rp17 juta dan memasukkan ke dalam tas. Setelah itu mereka kabur. Sofwan dan Solikhin tidak mengetahui mereka kabur menggunakan apa karena masih shock setelah diancam. Kepala toko Indomaret Kijilan, Aditya, saat ditemui wartawan mengatakan seluruh aktivitas terekam kamera CCTV. Rekaman kejadian saat ini berada di tangan Satreskrim Polres Sukoharjo sebagai bukti. Setelah kejadian kedua karyawan langsung menelepon Aditya. Aditya pun langsung melapor ke Polsek Grogol yang letaknya tak terlalu jauh dengan lokasi TKP. Kejadian perampokan itu, menurut Sofwan terjadi dua kali dalam waktu satu bulan. Pertama, perampok mengangkut 10 slop rokok. Terakhir, pada hari terakhir Ramadan, perampok membawa lari uang Rp17 juta yang tersimpan di brankas. Sofwan menduga perampok telah merencanakan aksinya. Karena saat beraksi suasana di sekitar kawasan Solobaru itu sedang sepi. “Kami biasanya tutup pukul 04.00 WIB. Kebetulan saat itu satpam di pom bensin, Adira dan proyek sedang tidak berjaga. Padahal biasanya aman-aman saja,” papar Sofwan.
Kasatreskrim Sukoharjo, AKP Andis Arfan Tofani, saat dihubungi
“Rokok belum sempat diambilkan rekan saya sudah ditodong pisau sangkur. Saya dengar dari dalam dia berteriak ‘ampun, ampun!’ Lalu saya keluar,” ujar Sofwan saat ditemui