SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Boyolali (Solopos.com) – Perampokan yang terjadi di area penambangan galian C Dukuh Grenjeng, Kenteng, Nogosari, Rabu-Kamis (4-5/5) pekan lalu, terus diusut oleh jajaran Polres Boyolali. Menurut hasil pemeriksaan empat saksi dan korban yang dianiaya, pelaku diduga menguasai medan.

Pelaku perampokan yang diperkirakan berjumlah delapan orang itu melakukan aksi nekatnya tanpa memakai penutup wajah atau semacam topeng. Selain itu, pihak kepolisian menduga adanya orang di balik layar yang membekingi kasus perampokan dengan kerugian Rp 200 juta tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun Espos, Minggu (8/5), para pelaku perampokan rata-rata bertubuh tinggi besar dengan potongan rambut cepak. Mereka mengenakan pakaian hitam saat beraksi. Sementara orang yang dipanggil bos memakai baju dan topi warna putih.

Kapolres Boyolali AKPB Romin Thaib melalui Kapolsek Nogosari AKP Suyatno didampingi Kanitreskrim Iptu Abdul Basyid menuturkan pihaknya juga berkoordinasi lintas Polres daerah lain untuk mengusut kasus perampokan ini. Dikabarkan di wilayah hukum Polres lain pernah terjadi kasus perampokan dengan modus yang sama.

“Dari kesaksian saksi dan korban, mereka berlogat Batak dan Jawa. Selain itu, ada satu orang yang bertindak sebagai bos,” katanya kepada wartawan pekan lalu. Kawanan perampok itu diduga menggunakan kendaraan roda empat merk Suzuki Carry jenis pikap. Mereka sepertinya hapal betul medan atau lokasi tempat terjadinya kejahatan itu.

Gerombolan perampok terbukti dengan sistematis dapat menguasai medan dan paham betul kondisi penjagaan saat malam hari. “Mereka beraksi di TKP sekitar empat jam. Mulai dari Rabu (4/5) pukul 23.00 WIB hingga Kamis (5/5) pukul 03.00 WIB dini hari,” tambahnya.

Kepolisian mengamankan sejumlah barang bukti (BB). Antara lain beberapa mur baut sisa bongkaran onderdil alat berat, dua batang kayu, potongan kain sarung dan tali tambang. Dua batang kayu yang dipergunakan untuk memukul korban, kain sarung untuk membekap serta tali tambang untuk mengikat korban.

Keempat saksi dan korban yang telah dimintai keterangan adalah warga setempat Sukarno, 50, selaku penjaga malam penambangan dan satu keluarga yaitu Rakimin, 51, Megawati, 35 dan Agung, 12. Rakimin dan keluarga merupakan warga Dukuh Turunan, Desa Sobokerto, Kecamatan Ngemplak, yang tinggal di sebuah warung komplek penambangan galian C.

Jajaran Polres Boyolali akan bekerja keras mengusut tuntas kasus perampokan tersebut. “Pengembangan terus kami lakukan. Kami juga meminta keterangan pemilik proyek. Aparat masih menyelidiki berbagai kemungkinan. Alat berat itu masih baru. Bisa saja mereka pelaku tengah mendapat pesanan,” pungkasnya

m90

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya