SOLOPOS.COM - Rehami, salah satu pekerja lampion di tempat produsen lampion Kepatihan Wetan, Kecamatan Jebres, Kota Solo, Jawa Tengah, sedang membungkus lampion yang sudah jadi (Solopos.com/Afifa Enggar Wulandari)

Solopos.com, SOLO — Pesanan lampion Ramadan dan Idulfitri 2022 meningkat dua kali lipat dibanding Ramadan 2021 lalu.

Kenaikan pesanan itu terhitung sejak satu bulan menjelang puasa. Kabar tersebut diungkapkan produsen lampion di Kepatihan Wetan, Kecamatan Jebres, Kota Solo, Jawa Tengah, Marbeno Deka Marimba, 22.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sebelum pandemi Covid-19, Ben, sapaan akrab Marbeno Deka Marimba, mampu menerima pesanan hingga 1.500 lampion pada awal Ramadan. Tahun ini, Ben mengatakan telah menerima pesanan 500-an lampion hingga hari kedua Ramadan.

Baca Juga : Ramadan, Satpol PP Solo Waspada Pengusaha Hiburan Malam Kucing-kucingan

Rata-rata pemesan dari perusahaan yang membutuhkan lampion dengan jumlah banyak. Namun, imbuh Ben, masyarakat boleh membeli secara eceran atau satuan. “Sudah, ada beberapa perusahaan mulai pesan untuk Lebaran. Sekitar 500-an lampion ukuran diameter 50 sentimeter [cm] lah. Meningkat kalau dari tahun kemarin [2021] ya. Kalau dibandingkan dulu kami cuma 200-an lah. Iya betul [dua kali lipat]. Oh boleh [beli ecer],” jelas Ben saat ditemui Solopos, Senin (4/4/2022).

Lampion edisi Ramadan dan Lebaran biasanya didominasi warna kuning dan hijau. Warna hijau memberikan kesan santai dan hangat sedangkan warna kuning bersifat menenangkan. Tahun-tahun lalu, katanya, ia banyak mendapatkan pesanan lampion berbentuk ketupat. Namun, tahun ini Ben banyak membuat lampion berbentuk jambu.

Baca Juga : Semarak Ramadan 2022 Solo, Instalasi Cahaya Dipasang di 3 Lokasi Ini

Lampion yang dipesan saat awal Ramadan umumnya akan dipasang saat puasa maupun Lebaran. Menurut Ben, pesanan lampion yang dilakukan awal bulan puasa biasanya dipenuhi tulisan selamat bulan Puasa, Marhaban Yaa Ramadan atau ucapan Selamat Idul Fitri.

“Mereka main warna ya. Pakai warna kuning dan hijau kebanyakan. Kalau untuk tulisan sih keduanya. Bentuknya kebanyakan ketupat, tapi mereka [pesan] mepet padahal ya harus buat rangka dulu untuk itu. Jadi sekarang ya kebanyakan bentuknya jambu,” jelas Ben.

Ben mengaku menerima pesanan lampion dari berbagai kota/kabupaten. Ada Sidoarjo Jawa Timur, Kalimantan, Jakarta. Akhir-akhir ini, imbuh Ben, ia menerima pesanan dari Sragen dan kabupaten lain di Soloraya.

Baca Juga : Sambut Ramadan, Koridor Jl Jend Sudirman Solo Dihias Lampion

Lampion jambu dengan diameter 50 cm dihargai Rp40.000. Sementara lampion jambu terbesar dengan diameter 1.5 meter dibanderol Rp1,3 juta. Lampion yang didesain untuk outdoor bisa bertahan hingga lima bulan.

Selain lampion jambu dan ketupat, hiasan gantung dari sterofoam juga cukup diminati. Biasanya, hiasan berbentuk miniatur masjid atau bulan dan bintang. Hiasan sterofoam dengan lebar 30-an cm juga dibanderol Rp40.000. Namun biasanya, sterofoam memang digunakan untuk hiasan indoor.

Baca Juga : Asyik! Bubur Samin Kembali Dibagikan Di Masjid Darussalam Jayengan Solo

Ben menyebut masih ada potensi pesanan dadakan saat dua pekan sebelum Lebaran. Menurutnya waktu tersebut menjadi puncak pesanan. Ia bahkan menambah dua orang pekerja khusus untuk menyelesaikan pesanan selama Ramadan dan Idul Fitri.

“H-15 Lebaran itu puncak-puncaknya orang pesan. Aku nambah dua pekerja. Jadi sekarang lima orang. Sering kami tolak juga [pesanan dadakan] kan numpuk-numpuk sementara pesannya mepet. Jadi terpaksa kami tolak,” pungkas Ben.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya