SOLOPOS.COM - Kondisi SD Negeri 2 Gunungsari, Wonosamodro pasca perusakan beberapa hari lalu. (Solopos/Bayu Jatmiko Adi)

Solopos.com, BOYOLALI — Penyelidikan kasus perusakan SD Negeri 2 Gunungsari, Kecamatan Wonosamodro, Kabupaten Boyolali terus berlanjut. Polisi belum menyebutkan identitas pelaku. Namun disebutkan kasus tersebut bisa terjadi karena ketidakpuasan pelaku dengan instansi sekolah atau dengan individu.

Kapolres Boyolali, AKBP Morry Ermond, mengatakan kasus pengerusakan SD di Kecamatan Wonosamodro, dari pihak Polres Boyolali sudah melakukan pemeriksaan dan penyelidikan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kami masih terus dalami. Sudah ada 6 saksi diperiksa. Kami sedang menganalisa siapa yang berpotensi sebagai tersangka. Jadi masih tahap penyelidikan,” kata dia, Selasa (7/9/2021).

Baca Juga: SDN 9 Boyolali Gelar PTM, Hari Pertama Langsung Ujian

Meski begitu pihaknya belum dapat menyampaikan hasil analisis sementara yang sudah dilakukan. “Secara detai belum bisa kami sampaikan. Namun bisa bisa kami sampaikan [dalam kasus itu] ada ketidakpuasan dari pelaku. Kalau dari TKP [tempat kejadian perkara], ada ketidakpuasan pelaku kepada sekolah tersebut, atau arahnya ke individu. Ini sedang coba kami dalami,” jelas dia.

Pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat di sekitar lokasi kejadian, jika mengetahui atau mendengar informasi terbaru dari kasus tersebut bisa memberikan Informasi kepada pihak kepolisian.

Kasat Reskrim Polres Boyolali, AKP Eko Marudin, menyebutkan enam saksi yang sudah diperiksa di antaranya adalah kepala sekolah, komite sekolah, penjaga sekolah, hingga penggarap lahan tanah.

Baca Juga: Objek Wisata Boyolali Masih Tutup, yang Pengin Piknik Sabar Dulu Ya…

Diketahui, pada Kamis (2/9/2021), para guru di SD Gunungsari, Kecamatan Wonosamodro dikagetkan dengan pecahnya sejumlah kaca jendela bangunan sekolah. Mulai dari kaca ruang TK, kaca ruang kelas hingga kaca perpustakaan. Total ada 37 kaca jendela yang pecah.

Kepala SD Negeri 2 Gunungsari, Wahid Sri Wahyono, menduga peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (1/9/2021) malam. Sebab hari sebelumnya saat para guru berada di sekolah, kondisi sekolah masih baik-baik saja. “Kemungkinan Rabu [1/9/2021] malam. Sebab hari sebelumnya belum ada dan baru diketahui pada Kamis pagi,” kata dia belum lama ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya