SOLOPOS.COM - Penyekatan di perbatasan Jateng-DIY, wilayah Prambanan, Klaten, Sabtu (3/7/2021). (Solopos-Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN – Sebanyak 25 kendaraan roda empat dipaksa putar balik saat ingin masuk ke Jateng via Prambanan, Klaten, dalam lima hari terakhir.

Penyebabnya, sebagian besar pengemudi kendaraan roda empat berpelat luar daerah tersebut tak dapat menunjukkan surat keterangan telah divaksinasi Covid-19 dan surat keterangan swab antigen/PCR dengan hasil negatif Covid-19.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Baca Juga: Pengedar di Pati Sembunyikan Sabu di Cokelat Kemasan

Sebagaimana diketahui, tim gabungan rutin menggelar penyekatan serentak di perbatasan Jateng-DIY, yakni Prambanan, Klaten, sepanjang PPKM darurat, 3-20 Juli 2021. Tim gabungan biasanya terdiri dari anggota Polres Klaten, anggota Kodim Klaten, petugas Satpol PP Klaten, petugas Dishub Klaten, dan elemen masyarakat lainnya. Penyekatan saat PPKM darutat dilakukan guna mengurangi mobilitas warga di tengah pandemi Covid-19.

“Hingga lima hari perdana PPKM darurat ini sudah ada 25 kendaraan roda empat yang kami paksa putar balik di Prambanan. Mereka yang diminta putar balik karena tak dapat menunjukkan surat keterangan vaksinasi Covid-19, surat hasil swab antigen/PCR dengan hasil negatif Covid-19, dan surat keterangan bekerja,” kata Kasatlantas Polres Klaten, AKP Abipraya Guntur Sulastiasto, dan Kapolres Klaten, AKBP Edy Suranta Sitepu, saat ditemui wartawan di Alun-alun Klaten, Rabu (7/7/2021).

Dari Arah Jogja

AKP Abipraya Guntur Sulastiasto mengatakan sebagian besar pengemudi kendaraan roda empat yang dipaksa putar balik mengarah ke Klaten dan Solo. Mereka menempuh perjalanan dari arah Jogja. “Kendaraan roda empat itu berpelat luar daerah. Kebanyakan dari Jogja dan Magelang,” katanya.

Hal senada dijelaskan Direktur Lalu Lintas Polda Jateng, Kombes Pol Rudi Syafiruddin. Jajaran Polda Jateng tak akan memberikan toleransi bagi pengemudi kendaraan berpelat nomor luar Jateng untuk masuk ke Jateng. Hal ini dilakukan guna menekan mobilitas warga di tengah pemberlakuan PPKM darurat, 3-20 Juli 2021.

“Akibat penyekatan itu, volume kendaraan yang masuk ke Jateng telah menurun. Kemarin di Tegal masih tinggi volumenya, tapi kami sudah tekan sehingga berkurang. Kami imbau ke masyarakat untuk di rumah saja selama PPKM darurat,” katanya.

Baca Juga: Profil Dokter Tirta, Ternyata Asli Wong Solo Hlo

Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, mengatakan tim gabungan telah menggelar penyekatan serentak di 52 lokasi di perbatasan Jateng sepanjang PPKM darurat. “Penyekatan ini diperlukan untuk mengurangi mobilitas warga. Kami berharap di tanggal 20 Juli nanti, Klaten sudah berubah [kasus Covid-19 di Klaten dapat menurun],” katanya.

Pangdam IV/Diponegoro, Mayjen TNI Rudianto, mengatakan volume pergerakan kendaraan di jalan di Jateng mulai menurun di awal pemberlakuan PPKM darurat. “Hasil pantauan dari google maps, Jateng sudah mulai menurun 15 persen. Tapi target kami bisa menurun hingga 30 persen. Kami mengimbau ke semuanya agar tahan diri di rumah terlebih dahulu,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya