SOLOPOS.COM - Ilustrasi gelombang tsunami. (Freepik)

Solopos.com, SOLO — Pesisir selatan Pulau Jawa merupakan zona rawan bencana gempa dan tsunami. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau masyarakat di sana melakukan mitigasi gempa dan tsunami.

Hal ini dimaksudkan mengurangi risiko kerusakan dan meminimalisasi jumlah korban jika bencana itu terjadi. Peringatan semacam itu sudah berulang kali disampaikan pihak BNPB maupun lembaga terkait lainnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pada 2021 lalu, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, mengatakan potensi tsunami setinggi 28 meter mengintai pesisir selatan Jawa.

Dalam peringatan itu, dia mengimbau masyarakat khususnya di pesisir Pacitan, Jawa Timur, bersiap dengan skenario terburuk.

Ekspedisi Mudik 2024

Lantas, sebenarnya kenapa pesisir selatan Jawa rawan bencana gempa dan tsunami?

Baca juga : Waspada Gempa & Tsunami di Pesisir Selatan Jawa

BMKG dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Grologi (PVMBG) menyebut pesisir selatan Jawa rawan tsunami karena berhadapan dengan subduksi Sunda.

Penyidik Bumi Muda PVMBG, Imun Maemunah, dalam webinar bertema Upaya Mitigasi Bencana Tsunami di Pesisir Selatan Jawa pada Desember 2020 lalu mengulas potensi bencana tersebut.

Dia menyebutkan catatan sejarah tsunami harus dipelajari. Sebab, bukan tidak mungkin daerah yang di masa lampau terdampak tsunami akan mengalami hal yang sama di masa depan dengan skala lebih besar.

Baca juga : Mitos Panembahan Senopati dan Tsunami Besar Pantai Selatan Jawa

Endapan Tsunami Selatan Jawa

Berdasarkan hasil kajian PVMBG, endapan tsunami itu berada di sepanjang pesisir selatan Pulau Jawa. Mulai dari Pantai Pangandaran, Tasikmalaya, Purworejo, Gunung Kidul, dan Pacitan.

Pesisir selatan Jawa juga termasuk zona risiko kegempaan yang besar. Hal ini dipengaruhi posisinya yang berhadapan dengan laut lepas.

Oleh sebab itu, masyarakat diimbau untuk lebih peka melihat kondisi alam. Kearifan lokal yang selama ini dipercaya masyarakat dapat membantu mengatasi risiko buruk bencana besar.

Baca juga : Jejak Garam Rumahan Paranggupito Wonogiri dan Keunikan Pantainya

Tsunami Jateng

Selain Jawa Timur, pesisir selatan Jawa Tengah juga rawan tsunami dan gempa bumi besar alias megathrust. Guna menanggulangi bencana, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, pada awal 2021 lalu mengajak warga pesisir untuk menanam mangrove sebagai benteng pertahanan.

Adapun wilayah Jawa Tengah yang termasuk dalam peta rawan bencana tsunami adalah Kabupaten Cilacap, Kebumen, Purworejo, dan Wonogiri.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya