SOLOPOS.COM - Kapolda Jateng, Irjen Pol. Rycko Amelza Dahniel. (Semarangpos.com)

Semarangpos.com, SEMARANG — Penyebab meledaknya gudang penyimpanan bahan peledak di Mako Brimob Polda Jawa Tengah (Jateng), Kota Semarang, Sabtu (14/9/2019), hingga kini masih menjadi teka-teki.

Kapolda Jateng, Irjen Pol. Rycko Amelza Dahniel, menyatakan proses penyelidikan meledaknya gudang Mako Brimob itu masih belum bisa dilakukan secara optimal, menyusul masih adanya sisa bahan peledak yang berbahaya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Tim olah tempat kejadian perkara [TKP] belum diizinkan masuk karena masih ada sisa bahan peledak yang berpotensi meledak di lokasi. Masih belum diangkat sisanya di dalam,” ujar Ryco kepada wartawan di Mapolda Jateng, Rabu (18/9/2019).

Kendati demikian, Rycko memastikan jika upaya ganti rugi kerusakan 44 rumah milik warga sekitar yang terdampak ledakan hingga kini terus berjalan. Akibat ledakan itu, rumah warga mengalami kerusakan, seperti kaca pecah, plafon dan genting runtuh.

Ekspedisi Mudik 2024

“Untuk perbaikan rumah warga terus berjalan. Tinggal 10% dan masih berlangsung. Hari ini akan kita selesaikan,” imbuh Rycko.

Disamping proses perbaikan, Polda Jateng juga terus melakukan disposal peledak yang telah dievakuasi. Proses disposal atau pembuangan bahan-bahan peledak yang berbahaya dilakukan di lokasi yang aman dan jauh dari jangkauan warga di Ungaran, Kabupaten Semarang.

“Kemarin yang sudah disposal ada 9 unit. Hari pertama 7 unit, berarti sudah 16 unit dari total 40 unit yang ada,” imbuhnya.

Sementara itu, selain berdampak pada rumah warga, insiden meledaknya gudang milik Mako Brimob itu ternyata juga menyebabkan satu warga harus menjalani perawatan insentif di rumah sakit selama beberapa hari.

Warga yang diketahui bernama Abdul Rohmadin, 49, itu mengalami serangan jantung lantaran kaget mendengar suara ledakan yang begitu keras di rumahnya yang tak jauh dari lokasi, di Jl. Mangga RT 006/RW 002, Srondol Wetan, Kota Semarang.

Anak lelaki korban, Yudha Prastia, 15, mengaku selepas mendengar ledakan gudang bahan peledak Brimob itu, ayahnya sempat dilarikan ke RS Banyumanik dan kemudian dirujuk RSUP dr. Kariadi untuk menjalani perawatan.

Yudha mengaku jika ayahnya memang memiliki riwayat penyakit jantung sejak setahun terakhir. Oleh karenanya, ayahnya pun sangat terkejut begitu mendengar ledakan gudang milik Brimob Polda Jateng tersebut.

“Sebelum kejadian, bapak baru selesai mandi terus nonton televisi. Setelah mendengar bunyi dentuman langsung terkejut dan sempat kejang-kejang,” ujarnya.

Abdul saat ini sedang menjalani perawatan di RS Kariadi dan belum diperbolehkan pulang. Namun kondisinya sudah mulai membaik.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya