SOLOPOS.COM - Sukarelawan, BPBD, bersama warga setempat mengevakuasi jenazah korban yang ditemukan mengambang di sungai Siwaluh Tegalgede Karanganyar pada Minggu (21/8/2022). (Istimewa)

Solopos.com, KARANGANYAR — Penyebab kematian warga Tegalwinangun, Kelurahan Tegalgede, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Ngadiman, 63, masih misterius.

Kakek Ngadiman ditemukan meninggal mengapung di aliran Sungai Siwaluh pada Minggu (21/8/2022). Saat ditemukan kondisi tangan dan kakinya terikat tali rafia.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Polisi belum menemukan titik terang penyebab kematian korban hingga kini. “Masih lidik,” kata Kasatreskrim Polres Karanganyar, AKP Setiyanto, kepada Solopos.com, Jumat (26/8/2022).

Polisi sudah meminta keterangan dari sejumlah saksi, baik itu pihak keluarga maupun tetangga korban. Di sisi lain, Polisi masih menunggu hasil autopsi untuk memastikan penyebab kematian korban. “Kami masih menunggu hasil autopsi,” tuturnya.

Pihaknya belum bisa menyimpulkan apakah korban meninggal karena dibunuh atau penyebab lain. Diberitakan sebelumnya, polisi telah melakukan visum terhadap jenazah korban.

Baca Juga : Geger, Warga Temukan Jenazah Terikat di Sungai Siwaluh Karanganyar

Visum dilakukan oleh tim dokter RSUD Karanganyar. Hasil visum tersebut tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan. Meski telah dilakukan visum, polisi melakukan autopsi untuk menyakinkan penyebab kematian korban.

Autopsi dilakukan oleh tim Biddokkes Polda Jateng. Namun sampai sekarang hasil autopsi belum keluar.

Di sisi lain, hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) menunjukkan bahwa tangan dan kaki korban terikat tali rafia. Pada bagian kaki terikat tali rafia dengan simpul hidup sehingga kedua kaki saling menempel. Ikatan pada tangan sedikit longgar. Kedua tangan tersebut diikat ke bagian belakang.

“Ikatan tali tangan sedikit longgar karena saat jenazah diangkat, ikatan tangan sebelah kanan terlepas,” katanya.

Menantu korban, Darus Syamsuri, 29, mengatakan keluarga berharap segera ada titik terang penyebab kematian Ngadiman. “Secepatnya lah hasil autopsi keluar. Jadi ada titik terang,” ujar Darus.

Baca Juga : Polisi Autopsi Jenazah Terikat Rafia Ditemukan di Sungai Siwaluh Karanganyar

Dia mengatakan tidak ada gelagat mencurigakan dari korban sebelum ditemukan meninggal di aliran Sungai Siwaluh. Korban menggembala kambing di sekitar sungai. Namun saat hari kejadian, korban tidak sedang menggembala kambing.

Pamite hanya keluar saja sekitar pukul 11.30 WIB. Pamit ke tetangga katanya mau ke sungai,” ungkapnya.

Anak korban, Mursini, 25 mengaku tidak memiliki firasat apapun sebelum kepergian ayahnya. Hanya saja beberapa hari sebelum kejadian, korban bertingkah seperti tak biasanya.

“Biasanya ke rumah itu ngajak ngobrol. Tapi beberapa kali inguk-inguk ke rumah saya. Cuma nginguk thok,” tutur dia.

Rumah anak korban ini berada di depan rumah korban. Korban tinggal bersama istri, anak, dan cucunya. Dalam satu rumah tersebut dihuni tujuh jiwa. Korban telah menempati rumah itu sejak 30 tahun ini.

Baca Juga : Warga Karanganyar Ditemukan Meninggal Terikat Rafia Batal Dimakamkan Malam Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya