SOLOPOS.COM - Ilustrasi Bantuan Pendidikan Siswa

Solopos.com, SOLO — Realisasi penyaluran dana Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Surakarta atau BPMKS 2021 bagi siswa SD dan SMP yang berasal dari keluarga miskin (gakin) ditarget selesai paling lambat Mei.

“Target kami kalau bisa realisasi penyaluran BPMKS selesai di bulan April atau Mei. Sebelum kelulusan,” ujar Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Solo Dwi Ariyatno, Kamis (4/2/2021).

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Selanjutnya pihaknya dapat melakukan pendataan kembali jumlah siswa dari keluarga miskin setelah penerimaan peserta didik baru (PPDB). Data tersebut dijadikan dasar pengajuan anggaran APBD Kota Solo Perubahan. “Jadi nanti pas tahun ajaran baru saya bisa pemetaan siswa baru gakin untuk usulan tambahan di [APBD] Perubahan,” imbuhnya.

Baca jugaForum UMKM Solo: Banyak Pesanan Dibatalkan Gara-Gara Gerakan Jateng Di Rumah Saja

Sebagaimana diketahui, dana BPMKS 2021 naik menjadi Rp225.000 per anak bagi siswa SD dan Rp300.000 per anak bagi siswa SMP. Pada 2020, nilainya Rp170.000 bagi siswa SD dan Rp200.000 bagi siswa SMP.

Sebelumnya, Kepala Disdik Solo Etty Retnowati berharap nilai BPMKS ini akan naik lagi/kembali seperti 2019 yakni bagi siswa SD senilai Rp450.000 per anak dan untuk siswa SMP Rp600.000 per anak.

Ia juga berharap realisasi penyaluran bantuan ini selesai sebelum tahun ajaran baru. Saat itu pihaknya dapat mengajukan tambahan anggaran, baik untuk siswa baru jalur afirmasi maupun untuk mengembalikan nilai bantuan ke nominal sebelumnya.

Baca jugaPuluhan Ijazah Lulusan SMA Solo Ngendon di Sekolahan, Enggak Butuh Apa Ya?

Pembelanjaan Barang

Untuk realisasi dan BPMKS 2020 sendiri mencapai 99,48% dari nilai anggaran sekitar Rp3,584 miliar. BPMKS selama ini menyasar 20.000 siswa dari keluarga miskin SD dan SMP dan terus digulirkan. Bantuan ini digunakan untuk membeli berbagai keperluan sekolah.

Teknis penyaluran BPMKS 2020 ini terjadi penyesuaian dibandingkan 2019 akibat situasi pandemi Covid-19. Sebelum pandemi Covid-19, penyaluran dilakukan dengan transaksi nontunai berbasis kartu elektronik dan belanja langsung.

Pada saat pandemi Covid-19, penyaluran dilakukan dengan pembelanjaan barang oleh siswa secara online berbasis virtual account di 30 toko khusus yang ditunjuk sebagai mitra. Selanjutnya oleh toko barang tersebut dikirim ke sekolah dan didistribusikan kepada masing-masing siswa sesuai pembelanjaan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya