Solopos.com, SOLO – Ketokohan Chairil Anwar di dunia sastra Indonesia mendapat penghormatan khusus dengan peringatan bertepatan hari kematian dan hari kelahirannya. Hari sang penyair flamboyan itu meninggal dunia, 28 April 1949, ditetapkan sebagai Hari Puisi Nasional.
Sedangkan hari kelahirannya, 26 Juli 1922, belakangan juga diperingati sebagai kehendak untuk menghormati kehidupan dan karya Chairil. Ada yang berpendapat hari kematiannya saja diperingati, mengapa hari kelahirannya tidak? Bukankah hari kelahiran lebih esensial dalam urusan karya dibanding hari kematian?
Sudah Langganan ? Login
Lanjutkan Membaca...
Silakan berlangganan untuk membaca artikel ini dan dapatkan berbagai konten menarik di Espos Plus.