SOLOPOS.COM - Anggota TNI AU membersihkan landasan pacu Bandara Adi Sumarmo, Ngemplak, Boyolali, Senin (17/2/2014). Sekitar 500 hingga 800 personil dikerahkan dipimpin langsung Danlanud Adi Sumarmo Kolonel Pnb. Agus Radar Sucahyo, membersihkan abu vulkanik letusan Gunung Kelud yang menyelimuti landasan pacu bandara. (Burhan AN/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO—Pembukaan Bandara Internasional Adi Soemarmo kembali diundur hingga Rabu (19/2/2014). Hal ini karena pembersihan runway atau landasan pacu dari abu vulkanis letusan Gunung Kelud baru mencapai 80% hingga Senin (17/2/2014) malam.

Safety Managemen Sistem Bandara Internasional Adi Soemarmo, Kadari, menyampaikan pembersihan masih fokus di apron, taxiway, runway, pickup zone dan drop zone. “Hujan yang terjadi kemarin [Minggu (16/2)] menyebabkan abu vulkanis semakin lengket dan sulit dibersihkan,” ungkap Kadari saat ditemui wartawan di Bandara Internasional Adi Soemarmo, Senin.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

District Manager Sriwijaya Air, Taufik Sabar, menyampaikan pihaknya telah menambah dua extra flight untuk penerbangan dari Bandara Internasional Achmad Yani. Penambahan tersebut sudah dilakukan sejak Minggu dan akan berlangsung hingga Selasa (18/2). Taufik menjelaskan extra flight hanya dilakukan hingga Selasa karena diprediksi pada hari itu kondisi Bandara Internasional Adi Soemarmo dan Bandara Internasional Adi Sucipto sudah normal.

Dia mengatakan dua extra flight tersebut selalu penuh karena limpahan penumpang dari Solo dan Jogja. Sedangkan Marketing and Sales Manager PT Garuda Indonesia Solo, Endy Latief, menuturkan pihaknya tidak mengadakan extra flight karena tidak ada armada yang bisa diopersikan. Hal ini karena dua pesawat milik Garuda Indonesia masing-masing tertahan di Bandara Adi Soemarmo dan Bandara Adi Sutjipto.

Pihaknya menuturkan sudah memberi pemberitahuan ke penumpang terkait pembatalan keberangkatan pada Selasa. “Kami terus berkoordinasi dengan otoritas bandara [Adi Soemarmo] dan kantor pusat [Garuda Indonesia di Jakarta]. Kalau besok otoritas bandara mencabut Notice to Airman (Notam) dan siangnya bandara sudah open, kami akan langsung memberitahu ke penumpang dan secepatnya melakukan penerbangan,” ujar Endy kepada Espos, Senin malam.

Terkait pengunduran jadwal pembukaan bandara, Endy menuturkan tidak bisa berbuat banyak. Hal ini karena untuk keselamatan penumpang. Station Manager Garuda Indonesia Solo, Gunadi, menyampaikan abu vulkanis sangat berbahaya karena dapat menyebabkan mesin pesawat mati. Oleh karena itu, butuh kepastian semuanya harus clear, pesawat dan landasan.

Dia menyampaikan pembersihan dan pengecekan kondisi pesawat sudah sudah selesai sejak Minggu malam bahkan sudah dilakukan pemanasan mesin pesawat. Gunadi menjelaskan pembersihan pesawat dimulai dengan cara boroskop, yakni teknisi mengecek satu per satu mesin sampai yakin semua sudah berjalan normal lagi. Pembersihan diawali dengan menggunakan vacuum cleaner dan di clean up menggunakan cairan kimia hingga ke celah-celah yang ada di pesawat.

“Oleh karena itu, kami berharap penumpang bersabar karena ini semua untuk keamanan,” kata Gunadi.

Dia menuturkan untuk membersihkan pesawat melibatkan sembilan teknisi, yakni enam teknisi dari Jakarta (empat teknisi untuk boroskop dan dua teknisi untuk clean up) sedangkan teknisi di Solo ada tiga. Gunadi menuturkan kapan pun otoritas bandara menyatakan bandara buka, pesawat langsung bisa digunakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya