SOLOPOS.COM - Mobil listrik untuk wisata Solo bantuan dari Tahir Foundation diuji coba di Jl Jenderal Sudirman, Solo, Jumat (15/10/2021) siang. (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo berencana menyediakan asuransi kecelakaan kepada pengguna mobil wisata bertenaga listrik. Namun, karena pengunaan kendaraan wisata berbasis listrik itu masih gratis, maka asuransi belum diterapkan.

“Kemarin kami sudah koordinasi dengan pihak asuransi. Permasalahannya kan kemarin belum prabayar, jadi asuransi belum selesai. Kalau asuransi kan harus bayar tiket. Kemarin masih gratis kan. Mungkin hari Selasa atau Rabu kita akan mengundang dari asuransi,” kata Kepala UPT Transportasi Dinas Perhubungan (Dishub) Solo, Agus Purnomo, Jumat (13/5/2022) malam.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dari catatan UPT Transportasi Dishub Solo, dalam sehari setidaknya ada 100 penumpang yang menggunakan mobil wisata bertenaga listrik itu. Jumlah tersebut merupakan total dari tiga rute yang beroperasi pada pada pukul 09.00 WIB, 11.00 WIB, dan 14.00 WIB.

Sebagai informasi, Pemkot Solo mendapatkan hibah delapan unit mobil listrik untuk wisata itu dari Tahir Foundation. Kendaraan seharga Rp1,4 miliar per unit itu dikirim ke Solo pada Oktober 2021 lalu.

Baca Juga: Walah! Mobil Listrik Wisata Solo Dinilai Tak Jauh Beda dari Odong-Odong

Kendaraan wisata berbasis listrik tersebut beroperasi setiap Sabtu, Minggu, dan hari libur nasional. Ada tiga rute yang dilayani. Pertama adalah Benteng Vastenburg-Pasar Gede-Keraton Kasunanan-Baluwarti-Batik Kauman.

Rute kedua, Kampung Batik Laweyan-Sondakan-Pasar Oleh-oleh Jongke-Pajang. Kemudian rute ketiga adalah Pura Mangkunegaran-Stadion Manahan-Pasar Ikan-Pasar Depok.

Rute pertama standby di beteng [Vastenburg]. Rute kedua standby di Hotel Solia dan rute ketiga standby di Kantor Dinas Perhubungan Solo.

Sebelumnya diberitakan, kecelakaan maut kereta kelinci yang terjadi di jalan Andong-Nogosari, Boyolali, pada Rabu (11/5/2022) tak berdampak pada operasional mobil bertenaga listrik untuk wisata di Kota Solo. Mobil listrik di Solo tidak dilarang penggunaannya di jalan raya meski secara konsep sama dengan kereta kelinci.

Baca Juga: Laka Kereta Kelinci Tak Pengaruhi Operasional Mobil Wisata di Solo

Hal tersebut disampaikan Agus Purnomo. “Kalau masalah kecelakaan kemarin di Ngandong tidak [berdampak],” jelas dia.

Diakui Agus, kereta kelinci dan mobil wisata bertenaga listrik sama secara konsep. Yakni sama-sama kendaraan wisata dan memiliki model terbuka, menggunakan atap tapi tanpa penutup di semua sisinya.

Kendati demikian, menurut Agus, mobil listrik wisata secara mesin berbeda dengan kereta kelinci. Kendaraan wisata bertenaga listrik secara fisik mengadopsi dari kendaraan golf. Kendaraan tersebut tidak menggunakan mesin bakar.  Namun, menggunakan motor listrik sehingga tidak bisa masuk dalam kategori kendaraan bermesin atau mobil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya