SOLOPOS.COM - Kunjungan rombongan Direktur Utama PT KAI, Didiek Hartantyo di Stasiun Tugu, Jumat (21/8/2020) Penumpang kereta api pada akhir pekan ini melonjak.(Istimewa/PT KAI Daops VI)

Solopos.com, SOLO—Jumlah penumpang baik yang menggunakan moda transportasi kereta api dan pesawat terbang melonjak signifikan pada momen libur panjang akhir pekan ini.

Hal ini menjadi angin segar sektor transportasi setelah sempat terpukul telak karena pandemi Covid-19. Meskipun mengalami lonjakan jumlah penumpang, baik PT Kereta Api Indonesia (KAI) maupun Angkasa Pura I Bandara Adi Soemarmo tetap mengedepan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Manajer Humas PT KAI Daerah Operasi (Daops) VI Yogyakarta, Eko Budiyanto, mengatakan lonjakan jumlah penumpang terjadi mencapai 40% - 50% dari hari biasanya. Menurutnya, melejitnya okupansi KA khususnya relasi Daops VI ini terbilang bagus mengingat masih berada di masa pandemi Covid-19.

“Lonjakan jumlah penumpang terlihat dari banyaknya masyarakat yang mengantre tes rapid untuk bisa naik KA jarak jauh. Jika biasanya sehari ada 150 orang yang tes rapid ini, saat long weekend ini ada sebanyak 300 orang/hari,” ujarnya, saat dihubungi Solopos.com, Jumat (21/8/2020).

Eko menjelaskan pada masa libur panjang ini wilayahnya juga ditinjau langsung oleh Direktur Utama PT KAI, Didiek Hartantyo, khususnya di Stasiun Tugu Yogyakarta pada Jumat siang. Menurutnya, rombongan manajemen pusat memastikan kesiapan operasional KAI di masa kenormalan baru ini.

Rilis Album Baru, Ryuji ITZY Ungkap Fenomena Misogini Di Korea Selatan

Pembatasan

Di sisi lain, okupansi sejumlah KA jarak jauh di wilayah Daops VI sekitar 50% - 70%. Ini melihat KA jarak jauh yang beroperasi masih menerapkan pembatasan jumlah. Pihaknya mencatat pada akhir Kamis (20/8/2020) okupansi KA Bengawan mencapai 64%, Sri Tanjung 24%, Argo Dwipangga 53%, Senja Utama Solo 56%, Lodaya 21%, dan Joglosemarkerto 70%.

“Kami antisipasi untuk penumpang kereta api yang berangkat dari Daops VI pada Sabtu dan Minggu mengingat masyarakat sudah beraktivitas pada Senin [24/8]. Kami tetap menerapkan protokol kesehatan 3 M, memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Sekarang kami sediakan wastafel dengan sensor tangan di stasiun sehingga masyarakat tidak perlu menyentuh keran untuk menghidupkan air,” paparnya.

Ditolak Di Bonagung Sragen, Pabrik Sepatu Pernah Gagal Dibangun Di Sambungmacan & Sumberlawang

Lonjakan Penumpang Pesawat

Sementara itu, General Manajer Bandara Adi Soemarmo, Yani Ajat Hermawan, mengatakan terjadi lonjakan penumpang pesawat pada Kamis (20/8). Menurutnya, load factor penumpang mencapai 1.700 orang dengan 14 flights. Yani menambahkan sebanyak 14 penerbangan itu 7 pesawat keberangkatan dan 7 pesawat kedatangan.

“Ini merupakan load factor penumpang terbanyak selama masa pandemi Covid-19. Di era kenormalan baru penumpang kami paling banyak rata-rata 900 per hari. Belakangan jumlahnya naik menjadi 1.100 orang – 1.200 orang per hari,” paparnya.

Yani menjelaskan rute yang sudah rutin beroperasi ada Solo – Soekarno Hatta, disusul Solo – Denpasar, dan Solo – Pontianak. Di sisi lain, semakin mudahnya syarat untuk naik pesawat terbang membuat antusiasme masyarakat meningkat. Kini syarat tinggal menyertakan hasil tes rapid atau tes swab.

“Nanti September 2020 maskapai Air Asia rute Solo – Denpasar akan kembali terbang. Kami berharap rute yang ada kembali normal. Kami masih ada 40 slot time yang biasanya dipakai saat masa normal sebelum adanya pandemi,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya