SOLOPOS.COM - Penulis Layangan Putus. (Instagram/@ecaprasetya)

Solopos.com, SOLO-Penulis buku dan drama seri We TV Layangan Putus, Mommy ASF, ternyata sempat mendapatkan surat cinta dari PLN. Hal itu terjadi saat awal-awal dirinya memulai hidup baru.

Saat mendapat surat cinta dari PLN itu, Mommy ASF sama sekali belum memiliki penghasilan. Hal itu terjadi lantaran saat itu ibu empat anak ini hanya berprofesi sebagai sukarelawan yang tidak menerima penghasilan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Saat mendapat surat cinta dari PLN itu, Mommy ASF masih menetap di Bali. Dia sama sekali tidak punya fresh money sehingga tagihan-tagihan pun tidak terbayar.

Baca Juga: Penulis Ungkap Proses Kreatif Layangan Putus hingga Diangkat ke We TV

“Ya, kebetulan waktu itu saya masih di Bali. Saya bekerja sebagai volunteer. Selama kurang lebih 4 bulan [sebagai volunteer] saya nggak dapat bayaran. Di situlah saya dapat surat cinta hampir keteteran semua tagihan nggak bisa saya bayar. Akhirnya ya dapat surat cinta itu dari  PLN,” ujarnya mengenang kehidupannya seperti dikutip dari Kanal Youtube HaiBunda berjudul Kabar Terbaru Mommy ASF Layangan Putus, Pindah ke Malang Jadi Dokter Hewan seperti dikutip pada Rabu (29/12/2021).

Membesarkan empat anak sendirian dan belum memiliki penghasilan tetap tentu bukan hal mudah bagi Mommy ASF, alhasil dia pun mendapat surat cinta dari PLN.  Apalagi waktu itu komunikasi dia dan mantan suaminya masih belum oke.

“Waktu itu ada sedikit ego. Saya merasa kayak udahlah saya bisa sendiri. Di saat saya keteteran Alhamdulillah ayahnya anak-anak
support dan membuka pintu untuk bersilaturahmi,” paparnya.

Baca Juga: Jadi Trending di Twitter, Berikut Ini Fakta Layangan Putus

Sebagai sukarelawan, Echa sapaan akrabnya jelas tak mendapatkan bayaran sehingga dia tidak punya penghasilan tetap untuk menutup semua kebutuhan hidupnya.  “Jadi sama sekali ga dibayar [bekerja sebagai sukarelawan. Saya ga punya pegangan saat itu. Saya cuma punya benda-benda yang jadi tabungan saya tapi kan ga bisa langsung jadi fresh money ya kayak tas-tas gitu. Ya dijual lagi bisa,” tuturnya.

Keputusannya menjadi sukarelawan adalah untuk mengasah kembali keterampilannya sebagai dokter hewan. Pasalnya saat berumah tangga, dia sempat 10 tahun tidak bekerja sehingga keterampilannya sebagai dokter hewan tidak terpakai.

Baca Juga: Begini Kabar Terbaru Penulis Layangan Putus Mommy ASF

“Saya kan perlu me-refresh. Apa yang bisa saya jual ke klinik hewan atau rumah sakit hewan pada saat itu di Bali kalo saya enggak punya skill?
Jadi saya kejar skill saya dulu nih, saya refresh otak saya lagi. Makanya saya ikut yayasan-yayasan itu untuk mengasah skill saya,” papar pemilik klinik hewan bernama Luna Pethouse di Malang ini.

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya