SOLOPOS.COM - Tumpukan sampah di TPA Putri Cempo sedang dikeruk untuk dirapikan, nantinya TPA Putri Cempo akan mengimpor sampah dari daerah di luar Kota Solo untuk operasional PLTSa Putri Cempo (Kamis, 13/5/2022) (Solopos.com/Gigih Windar Pratama)

Solopos.com, SOLO — Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Solo saat ini tengah membahas rencana kerja sama impor sampah dengan pemerintah daerah tetangga di Soloraya. Impor sampai itu untuk kebutuhan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah atau PLTSa di TPA Putri Cempo.

PLTSa Putri Cempo membutuhkan rata-rata 550 ton sampah per harinya untuk operasional. Sedangkan sampah yang masuk ke TPA Putri Cempo hanya 300 ton per harinya. Artinya ada kekurangan sekitar 250 ton sampah untuk memenuhi kebutuhan PLTSa.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kekurangan itu akan ditutup dengan menghimpun atau mengimpor sampah dari wilayah tetangga. Subkoordinator Pengelolaan Sampah Kota Solo, Tofan Bimas Susanto, kepada Solopos.com, Kamis (30/6/2022), mengatakan sedang membahas bersama pemerintah daerah sekitar terkait rencana impor sampah.

Ekspedisi Mudik 2024

“Ini kami baru koordinasi dengan kabupaten atau kota sekitar. Wacananya kerja sama untuk 10 tahun ke depan,” terangnya. Sedangkan untuk wilayah yang diajak kerja sama adalah wilayah Soloraya yang meliputi Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar Wonogiri, Sragen, dan Klaten.

Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Solo, Ahyani, kepada para wartawan saat uji coba PLTSa Putri Cempo, Selasa (28/6/2022), mengatakan operasional PLTSa butuh 550 ton sampah per hari. Sedangkan produksi sampah dalam kota Solo hanya 300 ton per hari.

Baca Juga: Wah! Mulai Uji Coba, PLTSa Putri Cempo Solo Segera Beroperasi Lur

“Kami butuh 550 ton sampah, oleh karena itu, kami sedang berkomunikasi dengan daerah lain agar sampah-sampah dari daerah sekitar tidak perlu dibuang ke TPS tetapi langsung ke TPA Putri Cempo untuk diolah,” ujarnya.

Berdasarkan data yang diperoleh Solopos.com, sampah yang saat ini menggunung di TPA Putri Cempo diperkirakan habis diolah oleh PLTSa dalam waktu lima tahun ke depan. Maka untuk mengoptimalkan PLTSa, dibutuhkan impor sampah untuk diolah menjadi energi listrik.

Sampah-sampah itu diharapkan bisa dipasok dari daerah-daerah lain di sekitar Solo. Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 Dinas Lingkungan Hidup Kota Solo Arthaty Mulatsih, belum lama ini, mengatakan PLTSa Putri Cempo butuh banyak sampah.

Baca Juga: DLH Selektif Terkait Kerjasama Pembuangan Sampah di TPA Putri Cempo

“Sehingga ke depan akan bekerja sama dengan daerah sekitar. Ini merupakan simbiosis mutualisme. Sampah di sekitar Kota Solo dapat dikirim ke TPA sehingga bisa mengurangi permasalahan sampah secara regional,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya