SOLOPOS.COM - Pemilik bengkel di Jalan Ronggowarsito, Kecamatan Semarang Timur, Mashadi, 50, menempelkan pemberitahuan bertuliskan maaf tidak menerima pasien baru sudah penuh tidak ada tempat parkir, Rabu (25/5/2022). (Solopos.com/Adhik Kurniawan)

Solopos.com, SEMARANG – Banjir akibat naiknya ketinggian air laut (rob) di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah (Jateng), membuat bengkel Hadi Jaya Motor Dua tak kuasa menangani kendaraan milik para warga korban rob.

Bengkel yang menangani kendaraan korban rob yang berada di Jalan Ronggowarsito, Kecamatan Semarang Timur itu, jaraknya memang hanya sekitar satu kilometer dari jalan raya.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Banyaknya warga yang datang tanpa henti membuat bengkel Hadi Jaya Motor Dua harus menolak puluhan sepeda motor yang ingin direparasi.

Pemilik bengkel, Mashadi, 50, mengatakan kewalahan karena karyawannya hanya berjumlah empat orang.

Baca Juga: 5 Pompa Pengganti untuk Pengendali Banjir Semarang Efektif Akhir 2020

Sedangkan dalam sehari ia bisa kedatangan ratusan sepeda motor yang rusak akibat banjir.

korban rob semarang
Dianto sedang memperbaiki salah satu kendaraan milik warga yang rusak karena terendam banjir rob Semarang, Rabu (25/5/2022). (Solopos.com-Adhik Kurniawan)

“Yang dikerjakan dari kemarin sudah ada sekitar 100-an. Terus ini masih tertahan (antri) kurang lebih 40-an. Jadi ini sudah tidak menerima lagi, kewalahan kami,” kata Hadi, saat dijumpai dilokasi, Rabu (25/5/2022).

Mayoritas kendaraan yang datang untuk diservis dalam kondisi parah sehingga menguras banyak waktu hanya untuk satu pengerjaan.

Baca Juga: Banjir Rob Juga Terjang Demak, Ini Wilayah yang Tedampak

“Menguras tenaga banget ini, soalnya permasalahanya kebanyakan di perkabelan (elektrik). Kalau hanya ganti onderdil malah cepet, perkabelan ini susah, nyari konseletingnya ini luar biasa (lamanya),” pungkas dia.

Mengenai kondisi kerusakan parah itu, Hadi menuturkan karena dampak kendaraan yang terendam air asin terlalu lama. Sehingga menyebabkan banyaknya onderdil keropos hingga konseleting pada area perlistrikanya.

“Makanya perlu ngecek (kabel pelistrikan) satu persatu, harus dibuka semua (bodi motor), jadi lama. Terus antrean juga nambah, makin pusing. Jadi mulai tadi pagi sudah ngak nerima lagi (perbaikan), nyelesein yang ada aja,” beber dia.

Baca Juga: Dua Hari Pasca-Banjir Rob, Pelabuhan Tanjung Emas Masih Tergenang Air

Salah seorang montir di bengkel tersebut, Dianto, 35, mengatakan kerusakan yang terjadi memang kebanyakan adalah kelistrikan. Dan mayoritas didominasi kendaraan jenis matic.

“Ini aja ada yang dari Senin kemarin belum selesai, soale rusaknya parah, susah banget benerinnya. Banyak yang kropos (onderdilnya), terus korseleting,” imbuh Dianto.

Mengenai estimasi pengerjaan, Dianto menuturkan bervariasi tergantung kerusakan masing-masing kendaraan.
Meski demikian, ia menuturkan paling singkat mencapai setengah jam.

Baca Juga: Kronologi Tanggul Laut Pelabuhan Tanjung Emas Jebol, Picu Banjir Rob

“Kalau biayanya bisa dari 300 sampai 1 jutaan,” tutup dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya