SOLOPOS.COM - Pentas seni SMA (Ilustrasi/JIBI/dok)

Solopos.com, SOLO — SMAN 1 Solo (Smansa), Senin (16/12/2013), menggelar pentas seni (pensi) Smansa Movement of Art (Smart) di Pendapa Taman  Budaya Surakarta (TBS). Ratusan siswa kelas X-XII Smansa pun berkumpul tanpa seragam putih abu-abu di kantong seni Kota Solo itu.

Menanggalkan seragam, mereka justru tampil dengan aneka kostum yang menjadi ciri khas karakter tokoh dalam film favorit mereka. Sebagian pelajar ini ada yang tampil mengenakan jubah hitam ala vampire, mengenakan topi laken ala koboi, bahkan ada juga yang tampil mengenakan gaun putih panjang ala putri salju.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Pensi Smansa Movement of Art (Smart) itu mengusung tema Cinemourself. Acara yang digelar selama satu hari itu ditujukan sebagai sarana berekspresi siswa untuk melepas penat setelah menjalani ujian sekolah ini dimeriahkan serangkaian kegiatan, mulai dari pertunjukan tari kreasi baru, pentas karawitan, pertunjukan paduan suara dari Vivo Smansa, aksi kelompok karate Smansa, pentas teater, lomba band tingkat sekolah, dan goyang bersama.

Yang menarik goyang bersama tersebut menggabungkan gerakan tarian massal dari beberapa macam jenis tarian yang populer di masyarakat, seperti flash mob, goyang caesar, hingga membawakan gerakan ala suporter bola.

Kreativitas pelajar Smansa dalam membuat goyang flashmob-oplosan (campuran) ini juga terlihat dengan jogetan yang menggabungkan beberapa genre musik. Salah satunya terlihat dalam penggabungan goyangan berbasis potongan lagu besutan House Swedish Mafia berjudul Don’t You Worry dan lagu dangdut besutan Wiwik Sagita berjudul Oplosan.

Tarian massal yang dikomandoi tim dance Smansa, One Rose, ini tampil energik selama 15 menit. Goyang oplosan berbagai aliran musik dan tarian ini seolah menjadi penawar penat selama enam bulan belajar di salah satu sekolah favorit di Solo ini.

Ketua penyelenggara Smart, Gagat Ridwan Wicaksana, mengatakan acara pensi selama satu hari itu diikuti dan disaksikan para siswa dan guru Smansa. Menurut Gagat, Smart adalah kegiatan yang bisa dibilang tradisi Smansa karena sudah sejak empat tahun belakangan ini dibuat dari, untuk, dan oleh pelajar Smansa.

“Berbeda dengan sekolah lain yang biasanya mengundang penampil dari band luar kota, kami sudah empat tahun belakangan mengadakan acara dengan pengisi siswa sendiri. Menurut saya, keberadaan bintang tamu malah mirip penyelenggaraan konser,” terangnya ketika ditemui Solopos.com di sela acara, Senin.

Gagat menambahkan lewat acara pensi internal seperti ini, siswa bisa lebih akrab. “Kami bisa lebih akrab satu sama lain. Di samping itu acara intern seperti ini bisa seru seperti goyang flashmob-oplosan kami tadi,” pungkasnya.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya