SOLOPOS.COM - Seorang pembeli tengah melihat trompet Tahun Baru yang dijual di kawasan Jl. Pandanaran, Semarang, Minggu (31/12/2017). (JIBI/Semarangpos.com/Imam Yuda S.)

Tahun Baru biasanya diwarnai banyak trompet yang dijual di pinggir jalan.

Semarangpos.com, SEMARANG — Trompet selalu identik dengan perayaan malam Tahun Baru. Setiap tahun, banyak orang yang mencari trompet untuk dibunyikan di saat-saat terakhir atau detik-detik pergantian tahun.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kendati demikian, tren itu sepertinya mulai berkurang tahun ini. Terbukti, penjualan trompet, khususnya di Kota Semarang mulai berkurang.

Penjaja alat musik tiup itu di Semarang, menjelang perayaan Tahun Baru juga mulai berkurang.

Pantauan Semarangpos.com, Sabtu (31/12/2017) hanya ada beberapa lokasi di Semarang yang menjual trompet. Beberapa lokasi itu, antara lain di Jl. Pandanaran, kawasan Simpang Lima, dan Jl. Pemuda.

Di Jl. Pandanara, penjualan trompet tidak seramai tahun lalu. Jika tahun 2016 ada lebih dari tujuh lapak yang menjual trompet, kini hanya sekitar empat lapak.

Seorang penjual trompet, Sular, mengaku peminat trompet menjelang perayaan Tahun Baru kali ini tidak seramai dulu. Jika dulu, menjelang Tahun Baru dirinya bisa meraup keuntungan hingga ratusan ribu rupiah per hari kini omzetnya hanya mencapai puluhan ribu rupiah per hari.

“Ini dari tadi [Minggu] pagi saja baru laku tiga trompet. Kemarin [Sabtu, 30 Desember 2017] cuma laku 10 [trompet],” keluh pria asal Purwantoro, Wonogiri, itu saat dijumpai Semarangpos.com di kawasan Tugu Muda, Semarang, Minggu siang.

Sular mengaku tidak begitu tahu kenapa trompet menjelang Tahun Baru kurang diminati.

“Mungkin trennya sudah berubah atau bagaimana saya kurang tahu. Pastinya, sejak dua tahun terakhir kondisinya mulai sepi. Tahun ini lebih sepi dibanding tahun lalu,” ujar pria yang mengaku sudah berjualan trompet Tahun Baru sejak 1995 itu.

Senada juga diungkapkan Parwi yang menggelar trompet dagangannya di sepanjang Jl. Pandanaran. Parwi menjual trompet dengan harga bervariasi, mulai Rp3.000-Rp.20.000.

Dari sekian banyak trompet yang dijual, trompet berbentuk corong yang dibanderol dengan harga Rp10.000 yang paling banyak diminati.

Bahkan, pada H-1 perayaan Tahun Baru, trompet berbentuk corong dagangannya sempat diborong orang.

“Kemarin [Sabtu] ada yang membeli sampai 50 biji. Mungkin buat pesta. Tapi, kalau yang beli perorangan jarang,” tutur Parwi.

Parwi juga tidak tahu alasan trompet saat ini kurang diminati. Padahal, tahun-tahun sebelumnya trompet selalu menjadi barang yang dicari menjelang perayaan tahun baru.

“Saya juga jual air horn. Harganya Rp20.000. Tapi, juga enggak terlalu banyak peminat. Mungkin, sekarang banyak yang ingin merayakan Tahun Baru tanpa kebisingan,” beber perempuan berusia 46 itu.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya