SOLOPOS.COM - Pedagang Pasar Legi Solo membarter barang dagangan yang tidak laku dengan kebutuhan sehari-hari di Indo Barter, Senin (16/11/2020). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO -- Pedagang Pasar Legi Solo mendapatkan solusi untuk tetap bisa memenuhi kebutuhan hidup saat penjualan sepi akibat pagebluk atau pandemi Covid-19. Mereka kembali ke cara lama untuk bertransaksi yakni sistem barter.

Seperti yang dilakukan Eni, 36, pedagang empon-empon Pasar Legi. Ia menukarkan empon-empon dengan susu, mi instan, dan gula di Indo Barter, Jl Lumban Tobing, Kelurahan Setabelan, Kecamatan Banjarsari, Solo, Senin (16/11/2020).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ibu dua anak tersebut sudah empat tahun berjualan empon-empon di Pasar Legi Solo. Tapi pagebluk membuat usahanya sepi. Aktivitas barter barang dagangan yang diinisiasi Indo Barter menjadi solusi para pedagang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Aturan Baru Hajatan Pernikahan Solo: Standing Party Justru Dianggap Lebih Berbahaya, Ini Alasannya

“Sejak awal masuk pandemi Corona hasil jualan empon-empon menurun. Nunggu pembeli kan sepi jadi tukarkan barang saja,” kata pedagang Pasar Legi Solo asal Desa Jatikuwung, Gondangrejo, Karanganyar, tersebut.

Salah satu pedagang buah Pasar Legi, Sariyem, 42, juga datang untuk menukarkan melon dengan gula dan susu sebagai bahan meracik es buah. Salah satu volunter menimbang buah milik Sariyem dan menilai buah sebelum transaksi barter.

Koordinator volunter dari Indo Barter, Bagus Aji Kurniawan, 24, menjelaskan program tersebut merupakan implementasi penelitian dosen Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo. Tujuannya sebagai solusi untuk para pedagang Pasar Legi untuk mencukupi kebutuhan saat pasar sepi.

1.231 Pengawas TPS Pilkada Solo 2020 Dilantik, Apa Saja Sih Tugas Mereka?

Pedagang Pasar Legi Solo bisa menukarkan barang dagangan yang tidak terjual setiap hari. “Ada inisiasi barter sehingga pedagang merasa aman bisa memenuhi sehari-hari. Enggak harus menunggu datangnya pembeli,” katanya.

Whatsapp Bisnis

Bagus menjelaskan barang dagangan dari pedagang yang mudah basi diolah oleh warung sedekah. Barang dagangan yang tidak diminati pedagang dijual secara daring menggunakan Whatsapp Bisnis.

“Kami dibantu enam volunter, rata-rata memberikan pelayanan barter kepada 10 sampai 12 pedagang per hari. Tapi sekarang kegiatan barter berlangsung dua pekan sekali karena roda ekonomi pasar mulai berjalan kembali,” paparnya.

Cawali Solo Gibran Rakabuming Raka Dihujat Netizen, Ada Rencana Lapor Polisi?

Ia mengatakan ingin mengembangkan program literasi keuangan kepada pedagang Pasar Legi Solo dan membantu pemasaran mereka. Para volunter memberikan sosialisasi kredit ultra mikro untuk membantu mengembangkan usaha dan menyusun laporan keuangan.

“Kami membantu pemasaran dengan dengan menyediakan jasa antar ke wilayah Soloraya. Ada sejumlah pelanggan dari Colomadu, Sragen, dan Karanganyar yang membeli melalui layanan kami,” paparnya.

Aturan Baru Hajatan Pernikahan Kota Solo: Standing Party dan Makanan Dibawa Pulang

Menurut Bagus, tidak ada jumlah minimal pembelian tapi ada tarif ongkos kirim mulai Rp7.000. Volunter menghadapi tantangan permintaan jumlah besar dari luar kota karena terbatas akses jasa laogistik untuk menjamin mutu barang.

Volunter lainnya, Aditya Aldinata, 24, mengatakan keuntungan membeli melalui layanan Indo Barter dapat mengurangi jumlah kunjungan pasar sehingga mengurangi risiko paparan Covid-19. Namun, tidak mengurangi jumlah transaksi di Pasar Legi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya