SOLOPOS.COM - Penjual kelapa parut, Dewi Maryatun, 36, mengupas kelapa di kiosnya, Pasar Tanjung Rejo, Gatak, Sukoharjo, Senin (4/4/2022). (Solopos-Magdalena Naviriana Putri)

Solopos.com, SUKOHARJO – Penjualan kelapa parut di pasar tradisional Sukoharjo melejit saat Ramadan. Meskipun harga kelapa naik per butirnya, namun pembeli tetap berdatangan dikarenakan kebutuhan memasak untuk berbuka puasa serta sahur.

“Biasanya per hari penjualan 150 biji/hari kalau ini agak naik bisa sampai hampir 200 biji/hari. Harganya naik tapi tidak banyak, ini hanya naik Rp500/biji, tapi pelanggan juga naik kan banyak yang bikin kolak,” kata pedagang kelapa parut di Pasar Tanjung Rejo, Gatak, Sukoharjo, Dewi Maryatun, 36, saat berbincang dengan wartawan di kiosnya, Senin (4/3/2022).

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Dewi mengatakan harga kelapa yang dia jual sebelum naik Rp500 berkisar Rp5.000-Rp8.000/butir tergantung besar kecilnya buah kelapa. Selain kelapa parut dia juga menjual air kelapa dengan harga Rp2.000/liter.

Baca juga: Info Lur… Ada Kampoeng Ramadan Mulai Besok di Graha Wijaya Sukoharjo

Dia mengaku memiliki banyak pelanggan yang datang tiap hari ke kiosnya, sehingga dia memilih tidak menaikkan harga terlalu tinggi. “Soalnya pelanggan tiap hari beli jadi tidak berani kalau menaikkan harga tinggi-tinggi, kecuali dari sana [pemasok] sudah tinggi banget, lha itu baru berani naikkan harga paling pol hanya Rp1.000/biji,” katanya.

Dewi mengatakan mendapatkan pasokan kelapa dari Banjarnegara. Lebih lanjut, dia mengaku biasanya penjualan naik drastis pada H-2 hingga H-1 Lebaran. Saat seperti itu, dia mampu mencapai penjualan hingga 500 biji/hari bahkan hampir mencapai angka 1.000 biji/hari.

Bakul Rendang dan Opor

Penjual kelapa parut di Pasar Kartasura, Neneng, 42 mengaku penjualan kelapanya dua hari terakhir belum naik siginifikan. “Kalau dua hari ini belum [ramai], masih seperti biasa. Soalnya bakul [penjual] dawet, makanan matang, masih pada libur satu atau dua hari,” katanya.

Baca juga: Nasib Perajin Karak Kartasura Terimbas Pandemi dan Kenaikan Harga Migor

Dia mengatakan setiap harinya mampu menjual 200 biji kelapa. Biasanya saat bulan Ramadan penjualan perhari bisa naik hingga 250 biji/hari. Tak hanya itu, dia mengaku H-7 Lebaran biasanya mulai meraup penjualan hingga 500 biji/hari. Neneng sendiri mendapat pasokan kelapa dari Jogja.

“Sepekan sebelum Lebaran sudah ramai biasanya sampai 500 biji, kalau sekarang ini hanya eceran yang masuk bakul-bakul belum membeli. Biasanya kan yang borong bakul-bakul rendang, opor itu,” terangnya.

Pembeli kelapa parut, Galuh Nugraha, 24, mengatakan harga kelapa di Pasar Tanjung Rejo, Gatak, Senin tidak naik. Dia mengatakan harga yang dia dapatkan hampir sama dengan harga yang dia peroleh di tempat lain.

“Sudah sering beli disini [Pasar Tanjung Rejo], harganya sama saja [dengan di tempat lain], tidak terlalu berpengaruh. Biasanya beli buat masak daging,” jelasnya.

Baca juga: Data Diperbarui, 3.200 KPM di Sukoharjo Tak Layak Terima Bansos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya