SOLOPOS.COM - Para pedagang suvenir di Museum Manusia Purba Sangiran, Desa Krikilan, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen pada Kamis (4/8/2022). (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo)

Solopos.com, SRAGEN — Penjual suvenir di Museum Manusia Purba Sangiran mengeluhkan omzet penjualan berkurang. Salah satu faktornya adalah pemindahan lokasi parkir Museum Sangiran.

Salah satu penjual suvenir, Fifian saat ditemui Solopos.com pada Kamis (4/8/2022),  mengatakan penghasilan per hari tidak tentu. Dulu ketika tempat parkir masih memasuki area museum, sehari bisa Rp150.000 hingga Rp300.000 karena ramai.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Dulu saya berjualan di kios sebelah kiri museum. Berjualan baju dan topi juga, namun sekarang hanya suvenir. Setelah pindah hanya mengelar tikar,” terang warga Desa Krikilan itu.

Pedagang lainnya, Suyati mengaku dalam sehari ini ia tidak memperoleh penghasilan sama sekali. Biasanya dalam sehari ia mendapat Rp25.000 hingga Rp50.000. Suyati mengaku sudah 25 tahun berjualan di museum, dulunya ia berjualan di kios tapi sekarang hanya menggelar tikar, terang warga Desa Krikilan.

Penanggung Jawab Obyek Wisata Sangiran, Ika Karolia mengatakan untuk sampai ke Museum Sangiran pengunjung memiliki dua opsi yaitu jalan kaki atau naik ojek dari Subterminal Wisata Desa Krikilan.

Baca Juga: Museum Manusia Purba Sangiran Mulai Ramai, Sehari Bisa 200 Pengunjung

Salah satu petugas Subterminal Desa Krikilan, Kiwul mengatakan pengelolaan lokasi parkir dari warga sekitar, tapi juga ada retribusi ke pihak desa. Kiwul mengatakan salah satu tujuan pengelolaan parkir ini ditujukan oleh memberdayakan kesejahteraan masyarakat sekitar desa.

Untuk transportasi dibagi menjadi dua, keberangkatan dan kepulangan. Keberangkatan diantar menggunakan mobil untuk kepulangan ada pangkalan tukang ojek yang berada di sekitar museum.

Untuk tarif keberangkatan dan kepulangan tersebut sebesar Rp3.000 dalam satu kali jalan. Jadi pulang dan pergi membutuhkan biaya sebesar Rp6.000.

Baca Juga: Legenda Balung Buto Sragen dan Mitos Penyembuh Segala Penyakit

“Dulu pengunjung langsung masuk ke dalam beserta kendaraannya. Kalau sekarang parkirnya di sini, dan ketika selesai mengunjungi museum, pengunjung terburu-buru untuk pulang,” terang Kiwul.

Pemindahan lokasi parkir Museum Sangiran dimulai 2021, lokasi parkir di Sangiran berpindah di Subterminal Wisata Desa Krikilan. Lokasi parkir tidak lagi masuk ke museum, namun kendaraan pengunjung disediakan lokasi parkir sebelum memasuki museum, dengan jarak sekitar 600 meter.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya