SOLOPOS.COM - Pedagang sayuran melayani pembeli di Pasar Gede Solo, Selasa (23/2/2016). (Solopos/Dok)

Solopos.com, SOLO -- Sejumlah penjual sayur, buah, dan daging di Kota Solo mulai go online alias beralih melayani pesan-antar menyusul perpanjangan status Kejadian Luar Biasa (KLB) hingga 13 April mendatang.

Jumlah pengunjung pasar turun drastis menyusul anjuran pemerintah untuk di rumah saja dan menjalani pembatasan fisik atau physical distancing.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Salah seorang penjual sayur di Pasar Gede Solo, Id'har Nugroho Nasution, mengaku sudah menjadi suplier tetap restoran dan warung makan sejak beberapa tahun lalu.

Keren! Pemain Persis Solo Ini Galang Donasi untuk Pembelian APD Bagi Tim Medis

Ekspedisi Mudik 2024

Restoran yang meliburkan diri karena KLB corona membuat omzetnya turun drastis. Belum lagi, pengunjung yang datang ke pasar juga semakin berkurang.

“Saat belum KLB, saya sudah menjajal cara ini dengan promosi di media sosial tapi minim tanggapan. Setelah KLB, promosi saya itu banjir peminat,” kata dia saat dihubungi Solopos.com, Minggu (29/3/2020).

Sebelumnya, Id'har hanya melayani pesan antar di wilayah Kota Solo. Namun, sekarang dia bisa melayani sampai wilayah Gentan, Sukoharjo dan Palur, Karanganyar.

Penggerebekan Kades di Wonogiri Dipimpin Suami Sang Selingkuhan, Begini Kronologinya

Metode layanan yang diterapkan penjual sayur di Pasar Gede, Solo, tersebut, pelanggan menerima daftar sayur berikut harganya lewat layanan perpesanan Whatsapp.

Mereka kemudian memesan sayur yang dibutuhkan. Total minimal pesan Rp100.000. Dalam sehari Id'har mengaku bisa melayani 20-30 pesanan.

“Awalnya mereka pesan H-1, jadi hari ini pesan besok antar. Tapi karena banyaknya pesanan saya baru bisa antar lusa,” ucap pemilik kios Pasar Gede lantai dasar Blok A4 itu.

Desa-Desa di Cawas Klaten Juga Lockdown, Keluar-Masuk Disemprot Disinfektan

Untuk mengakali biaya antar agar tidak terlalu mahal, Id'har cari barengan pesanan. Misalnya di daerah Gentan yang pesan tiga orang, dia antar sendiri. "Kalau mereka terburu-buru boleh pakai layanan ojek online," jelas dia.

Diiklankan di Facebook

Layanan serupa dilakukan warga Desa Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo, Bagas Tri Gunawan. Penjual sayur ini kulakan di Pasar Legi, Solo, dan Pasar Kartasura, Sukoharjo, kemudian dijualnya secara online.

“Saat Tiongkok mulai ramai corona itu, saya sudah mulai tawarkan layanan ini. Tapi saat itu belum banyak peminat. Kemudian KLB terjadi dan saya iklankan di Facebook langsung ramai sekali,” jelas Bagas.

KLB Corona, 3 Pasar di Sukoharjo Ini Tutup Sementara

Orderan yang tadinya paling banyak hanya 10 kali, kini naik jadi 40-an kali. Biasanya Bagas selesai antar pesanan siang, saat ini sampai malam hari pun dia masih melayani pengantaran.

Metode pesannya hari ini pesan, besok antar.

Penjual sayur dan buah Pono yang menempati kios di Jl MH Thamrin No 11A, Manahan, Solo, juga melakukan hal serupa. Layanan ini dilakukan sejak September 2019 namun banjir pesanan saat KLB corona.

Corona Indonesia: Pakar UI Prediksi 2,5 Juta Orang Kena Corona, Kematian Capai 240.244

“Metodenya pesan hari ini diantar besok, pembeli harus transfer dulu. Kami full melayani pesanan online dan tidak ada pembelian di tempat, daftar harga bisa dilihat di www.pono.co.id. Pengantaran menggunakan ojol,” jelas pemilik kios, Tunjung Candra Ervia Danis, Minggu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya