SOLOPOS.COM - Rumi, 45, warga Ngasem RT 013 Tanon, Sragen, menunjukkan nomor ponsel yang digunakan pelaku penipuan, Rabu (26/7/2017) pagi. (Istimewa)

Penipuan menggunakan ponsel meresahkan warga Karangtalun, Sragen.

Solopos.com, SRAGEN — Penipuan menggunakan ponsel meneror warga Dukuh Ngasem RT 013, Karangtalun, Tanon, Sragen, beberapa pekan terakhir. Pelaku menggunakan ponsel dan mengaku sebagai polisi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pelaku memberi tahu ada anggota keluarga target yang terkena masalah hukum. Ujung-ujungnya si pelaku meminta target mentransfer sejumlah uang ke nomor rekening tertentu. Kejadian itu salah satunya dialami Ngadimin, 52, Senin (24/7/2017) pukul 09.00 WIB.

Saat itu yang menelepon seorang laki-laki Edi Candra. Pelaku memberi tahu keponakan Ngadimin yang bernama Eka Setyawati tersangkut masalah hukum.

Ngadimin langsung memberi tahu Rumi, 45, ibunda Eka. Rumi panik dan tangisnya pun pecah. Hal itu membuat Ngadimin kian panik.

Apalagi pelaku berbicara dengan nada tinggi dan terdengar tangisan anak perempuan di latar belakang. Alhasil dia pun menuruti permintaan pelaku untuk mentransfer uang.

Ngadimin mengumpulkan uang yang diminta pelaku dan bergegas menuju bank terdekat. Beruntung dalam perjalanan ke bank Ngadimin berjumpa kerabatnya, Jumadi.

Saat ditanyai Jumadi, Ngadimin bingung dan tidak tenang. Namun, akhirnya dia menceritakan panjang lebar kejadian yang dia alami. Mendengar cerita itu Jumadi tidak ikut panik.

Dia lalu mengajak Ngadimin mengecek kondisi Eka di sebuah SMK di Gemolong. Benar saja. Ngadimin dan Jumadi mendapati Eka dalam kondisi baik-baik saja di sekolah.

“Bersyukur kami belum jadi mentransfer uang dan keponakan saya baik-baik saja. Ini jadi pelajaran kami agar lebih berhati-hati ke depannya,” tutur Ngadimin, Rabu (26/7/2017).

Setelah ditelusuri, kejadian serupa pernah dialami Evi, tetangga Ngadimin. Bahkan Evi telah mentransfer sejumlah uang ke rekening tertentu. Peristiwa itu terjadi beberapa bulan lalu.

Tak hanya Evi dan Ngadimin yang ditelepon pelaku. Mugi, warga Ngasem, juga mendapat telepon yang sama. Tapi lantaran curiga, dia memilih mengabaikan permintaan pelaku.

Terpisah, Kapolsek Tanon, AKP Agus Jumadi, mewakili Kapolres Sragen, AKBP Arif Budiman, mengimbau warga agar berhati-hati bila menerima telepon dari orang tak dikenal. Apalagi bila yang bersangkutan mengabarkan musibah yang menimpa anggota keluarga.

“Kuncinya jangan panik, berpikir jernih. Cek dulu kebenarannya,” seru dia.

Agus pun mengaku sempat mendapat telepon dari orang tak dikenal yang diduga kuat berusaha menipunya. Tapi saat itu dia tidak menggubris permintaan pelaku.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya