SOLOPOS.COM - ilustrasi (istimewa)

Penipuan Solo menyasar sekolah-sekolah dengan modus memberikan bantuan sarpras.

Solopos.com, SOLO – Aksi penipuan berkedok bantuan pembangunan masjid atau sarana prasarana (sarpras) sekolah lainnya terjadi di sejumlah sekolah di Kota Solo.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Salah satu sekolah di Kota Solo yang sempat menjadi sasaran aksi penipuan tersebut adalah SMA Negeri (SMAN) 8 Solo. Hal itu dibenarkan Kepala SMAN 8 Solo, E.P. Agustina, ketika dimintai konfirmasi wartawan, Jumat (24/2/2017).

Modus penipuan yang dialami SMAN 8 Solo tersebut berupa informasi dari seseorang melalui telepon tentang adanya bantuan pembangunan masjid sekolah dari Kementerian Agama (Kemenag).

“Waktu itu Pak Benny [Bagian Sarana Prasarana SMAN 8 Solo] yang ditelepon seseorang yang mengaku dari Kemenag. Orang tersebut memberi informasi bahwa sekolah akan diberi bantuan masjid. Namun kami disuruh menghubungi nomor HP atas nama Bu Nunung,” ungkap Agustina ketika diwawancarai di sela-sela aktivitasnya.

Namun pihaknya tidak percaya begitu saja terhadap informasi tersebut. Ia justru merasa curiga lantaran nomor yang diberikan oknum tersebut adalah nomor telepon seluler (ponsel) dan bukan nomor telepon kantor.

“Setelah dicoba telusuri ternyata tidak ada program seperti yang dimaksud [bantuan masjid] di provinsi [Kantor Kemenag Provinsi Jawa Tengah],” beber dia.

Agustina kemudian berinisiatif melaporkan kejadian itu ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikdikbud) Provinsi Jawa Tengah dan Kemenag. “Kemudian dari provinsi dimintai tolong diinformasikan ke grup sekolah dan masjid-masjid agar tidak sampai terkena tipu,” katanya.

Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Solo, Etty Retnowati, menginformasikan modus penipuan serupa juga pernah menyasar sejumlah sekolah di Kota Solo belum lama ini.

Oknum yang menghubungi pihak sekolah melalui telepon itu bahkan mengaku atau mengatasnamakan Aryo Widyandoko yang merupakan mantan Sekretaris Disdik Kota Solo (dulu Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga).

“Saya juga menerima laporan dari beberapa sekolah yang sempat ditelepon mengaku dari Pak Aryo dan akan memberikan bantuan untuk sekolah, kemudian sekolah-sekolah itu diminta untuk menghubungi nomor telepon HP. Tapi rata-rata sekolah sudah mengetahui kalau modus seperti itu biasanya tipu-tipu, sehingga mereka akan meminta konfirmasi dulu ke Disdik sehingga tidak sampai jadi korban penipuan,” jelas Etty.

Namun Etty meminta sekolah-sekolah tetap waspada dan berhati-hati terhadap modus penipuan seperti itu.

“Hati-hati. Jangan mudah percaya, lakukan kroscek dulu langsung ke kami untuk memastikan apakah itu benar atau hanya modus penipuan,” tegas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya