SOLOPOS.COM - Ilustrasi Hotel dan rumah sakit menawarkan fasilitas isolasi mandiri (isoman). (Freepik)

Solopos.com, JOGJA — Seiring peningkatan jumlah kunjungan wisatawan, peningkatan okupansi hotel yang terjadi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) belum merata ke semua hotel. Hal itu dikarenakan objek wisata yang buka masih minim.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, Deddy Pranowo Eryono mengatakan pihaknya bersyukur dengan adanya kenaikan okupansi hotel beberapa waktu terakhir, setelah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) turun level, dan ada uji coba pembukaan destinasi wisata.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Seperti dikatakan Deddy untuk hotel bintang tiga ke atas, pada Jumat (24/9/201) dan Sabtu (25/9/2021) rata-rata telah menyentuh angka 70%. Sementara untuk hotel bintang dua ke bawah, telah mengalami peningkatan, namun belum maksimal dan merata. Rata-rata okupansinya dikisaran 30-50%.

“Masih belum merata semuanya memang, karena objek wisata juga masih terbatas yang buka. Untuk yang sudah cukup baik, tingkat huniannya di hotel yang di tengah [Kota Jogja] dan di daerah Utara. Kalau yang lain memang belum maksimal,” ujar Deddy, Minggu (26/9/2021) kepada Harian Jogja.

Baca Juga: Litto Kantongi Surat Kesesuaian Tata Ruang, Begini Sikap DPRD Bantul

Pihaknya berkomitmen juga, di tengah pandemi Covid-19 ini, protokol pencegahan Covid-19 tetap jadi perhatian utama. “Kami selalu ingatkan untuk prokes. Kami juga tidak mau ada ledakan kasus,” ujarnya.

Selain wisatawan, peningkatan okupansi hotel disumbang tamu yang melakukan kegiatan Meetings, Incentives, Conferencing, Exhibitions (MICE).

“Bukan karena wisata, tetapi karena MICE [peningkatan okupansi]. Dari Kementerian atau instansi swasta mengadakan MICE di Jogja. Itu juga masih hotel bintang tiga ke atas. Dua kebawah naik juga tapi tidak signifikan,” ujar Deddy Pranowo Eryono, Jumat (24/9/2021).

Baca Juga: Layanan Telkom Group Disebut Kembali Normal 100%

Meski belum merata dan kenaikan kunjungan tamu belum terlalu signifikan, upaya pencegahan Covid-19 diupayakan semaksimal mungkin. Hotel-hotel di DIY yang tergabung di dalam PHRI, memastikan tamu yang datang sudah tervaksin, dan mematuhi protokol kesehatan yang ketat.

“Kami memastikan bahwa karyawan juga sudah tervaksin. Termasuk keluarga karyawan, saat ini capaian sudah 98%, untuk yang 2% itu memang ada kendala di kesehatan. Kami juga berusaha untuk ikut andil dalam kegiatan vaksinasi,” ucapnya.

Deddy meminta kepada Pemerintah untuk bisa memantau hotel atau penginapan yang di luar anggota PHRI DIY, karena dikhawatirkan tidak memenuhi persyaratan vaksinasi dan standar protokol pencegahan Covid-19.

Ia mengharapkan kedepan tidak ada kebijakan pemerintah yang berubah-ubah secara mendadak. “Kemudian penutupan jalan, mematikan lampu saya kira tidak diperlukan lagi. Lalu anggota Kami yang di Gunungkidul usahanya di dalam portal [kawasan pantai] mohon dibuka, ada kebijakan dari pemerintah. Kami komitmen menjaga prokes, begitupun masyarakat juga harus ada komitmen. Kami juga tidak mau ada lonjakan kasus,” ujarnya.

Baca Juga: Meresahkan, 3.000 Situs Pinjol Ilegal Diblokir dan Dipidanakan OJK

Hotel Merasakan Peningkatan Okupansi

Public Relations Manager Hotel Tentrem Yogyakarta, Adventa Pramushanti mengatakan gelombang kedua pandemi memberikan pukulan yang sangat kuat bagi perhotelan, termasuk Hotel Tentrem Yogyakarta. Pada Juli, di puncak gelombang kedua, tingkat hunian hotel turun drastis. Dari total 274 kamar, tidak jarang tingkat hunian ada di bawah 10% bahkan pernah sesekali hanya dibawah 5%.

“Seiring dengan membaiknya keadaan, tingkat hunian mulai membaik. Beranjak ke belasan persen, duapuluhan, hingga kini rata-rata sudah mencapai 45-55%. Beberapa kali, tingkat hunian cukup tinggi hingga mencapai hampir 90% di akhir pekan. Perubahan status pembatasan kegiatan masyarakat, destinasi wisata yang mulai dibuka, menurunnya positivity rate dan meningkatnya jumlah kesembuhan,” ujar Venta.

Venta mengatakan rata-rata tamu berasal dari kota-kota besar di pulau Jawa, seperti Jakarta, Semarang, Bandung dan Surabaya. “Terkait dengan persyaratan, kami menghimbau tamu yang akan menginap di Hotel Tentrem Yogyakarta untuk dapat menunjukkan hasil negatif pemeriksaan Covid-19 yang terbaru, baik itu Swab Antigen maupun PCR,” ujarnya.

Untuk hotel non bintang, Owner Duta Hotel Prawirotaman, Sidi Mochammad Affan mengatakan okupansi saat ini juga cenderung lebih baik dari sebelumnya. Jika sebelumnya saat PPKM Darurat atau level 4 sering 0. Saat akhir pekan yang lalu dapat terisi 18 kamar dari 30 kamar. “Untuk tamu ditanyain vaksin, dan kami suruh ngisi form,” ujar Sidi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya