SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/google image)

Solopos.com, SEMARANG — Pengusaha angkutan barang atau truk yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (Jateng-DIY) mengeluhkan kelangkaan BBM subsidi jenis biosolar.

Keluhan ini disampaikan menyusul banyaknya sopir truk yang mengadu susah mendapat biosolar saat melakukan pengiriman barang. Tak hanya di wilayah pesisir pantai utara (pantura), kelangkaan biosolar itu juga dialami para sopir truk di wilayah Soloraya, seperti Boyolali.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Sampai saat ini masih langka. Tadi saya tanya ke sopir yang operasi ke Jogja, jawabannya juga masih sama. Masih susah dapatnya,” ujar Wakil Ketua Bidang Angkutan dan Distribusi DPD Aptrindo Jateng DIY, Agus Pratiknyo, kepada Solopos.com, Senin (18/10/2021).

Baca juga: Pertamina Dorong Kendaraan Diesel Pakai Dex Series Biar Kinerja Optimal

Agus mengaku kelangkaan BBM subsidi jenis solar ini sudah terjadi sejak dua pekan terakhir. Kondisi ini pun tentunya membuat proses distribusi yang dilakukan para sopir truk menjadi tersendat.

“Iya, banyak sopir [truk] yang mengeluh susah dapat biosolar. Kalau pun dapat di SPBU, harus mengantre berjam-jam, bahkan sampai berhari-hari kalau di Sumatra. Itu pun masih dibatasi, hanya boleh beli Rp200.000. Padahal kebutuhannya sekitar 200 liter untuk ngirim barang ke Jakarta. Kondisi ini tentunya membuat arus distribusi logistik yang kami kerjakan menjadi tersendat,” ungkapnya.

Agus mengatakan kelangkaan BBM jenis biosolar sebenarnya bukan cerita baru. Kondisi semacam ini kerap dialami pelaku usaha angkutan barang atau truk pada triwulan terakhir setiap tahunnya.

Namun tahun ini kondisinya diakui lebih parah. Ada kemungkinan, kelangkaan BBM jenis biosolar ini dampak dari penyelewengan distribusi BBM subsidi yang dilakukan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.

“Kan kemarin dari Polri juga sudah mengungkap praktik penggelapan subsidi biosolar di Tegal. Mungkin juga imbas dari itu,” tutur Agus.

Stok Aman

Sementara itu, Manager Komunikasi, Relasi, dan CSR Pertamina Marketing Operation Region (MOR) Jawa Bagian Tengah (JBT), Brasto Galih Nugroho, menyatakan jika sejauh ini stok BBM, termasuk solar subsidi atau biosolar di wilayah Jateng dan DIY aman.

Terkait konsmumsi solar subsidi yang mengalami kenaikan signifikan, Pertamina pun akan berkoordinasi dengan BPH Migas.

Baca juga: 10 Berita Terpopuler: Kecelakaan Bos Indomaret hingga Cerita Paundra

“Pertamina Patra Niaga terus memastikan stok maupun proses penyaluran [supply chain] aman dan berjalan dengan baik. Bahkan, kami telah melakukan penambahan penyaluran solar subsidi di beberapa wilayah,” imbuhnya.

Selain penambahan distribusi, pihaknya juga akan mengoptimalkan produksi kilang, serta melakukan pengawasan penyaluran agar tepat sasaran.

“Untuk pengawasan kita akan terapkan sistem digitalisasi dan pemantauan secara real time melalui Pertamina Integrated Command Center [PICC]. Dalam proses penyaluran pun Pertamina juga akan mematuhi regulasi dan ketetapan pemerintah,” jelas Brasto

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya