SOLOPOS.COM - Abdul Cholik (Dok.SOLOPOS)

(Solopos.com)–Jarum jam menunjukkan waktu pukul 07.55 WIB di Kantor Jamsostek Area Solo, Jumat (25/11/2011). Terdengar suara karyawan setempat, H Sumanto yang melantukan doa lewat pengeras suara.

Ya Allah berikanlah kesadaran kepada pelaku bisnis di wilayah kami, agar memberikan perlindungan tenaga kerja dengan program Jamsostek yang kami kelola.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Itulah sebagian isi doa yang dipanjatkan keluarga besar Jamsostek Area Solo sebelum bekerja.

Begitu pentingnya kesadaran pelaku bisnis atau pengusaha sehingga keluarga besar Jamsostek Area Solo memasukkan harapan agar pengusaha diberikan kesadaran untuk memberikan perlindungan tenaga kerja.

Kepala Kantor Jamsostek Area Solo, yang membawahi Kota Solo, Kabupaten Wonogiri, Sukoharjo, Sragen dan Karanganyar, Abdul Cholik menuturkan tiap tahun jumlah peserta Jamsostek di wilayahnya menunjukkan adanya peningkatan angka. Tahun 2009 jumlah perusahaan yang mengikut sertakan pekerjanya di Jamsostek sebanyak 1.344 perusahaan dengan jumlah peserta aktif sebanyak 113.896 orang.

Tahun 2010, meningkat menjadi 1.468 perusahaan dengan jumlah peserta aktif sebanyak 119.274 orang. Pada tahun 2011, hingga November ada 1.562 perusahaan dengan peserta aktif sebanyak 125.155 orang.

Abdul Cholik (Dok.SOLOPOS)

“Soal sadar atau tidaknya pengusaha itu susah diukur. Tapi, kalau melihat jumlah pengusaha yang mengikutsertakan pekerjanya ke Jamsostek ada peningkatan angka. Sebenarnya, sesuai manajemen perusahaan yang benar, pekerja adalah bagian keluarga besar. Antara pengusaha dan pekerja saling memberikan kontribusi,” ucap Cholik.

Dia meyakini peningkatan jumlah peserta tidak terlepas dari adanya manfaat yang diberikan Jamsostek kepada peserta.

Meski ada peningkatan, Cholik melihat masih banyak pengusaha yang belum sadar mengikutkan pekerja menjadi peserta Jamsostek. Dia menilai sebagian pengusaha belum menyadari bahwa jaminan sosial tenaga kerja bagian dari kebutuhan perusahaan.

“Pengusaha masih ada yang melihat cost dan benefit semata. Sebenarnya, filosofi kalau pengusaha mengikutsertakan pekerja menjadi peserta Jamsostek yaitu pekerja akan tenang karena adanya jaminan. Dampaknya produktivitas tinggi dan bisa menguntungkan perusahaan.Ada multiplayer effect di sini. Pengusaha berharap pekerja loyal dan berdedikasi maka mereka (pekerja-red) harus disejahterakan,” jelasnya.

Dia menyampaikan sudah melakukan upaya untuk mengajak pengusaha agar mengikutsertakan pekerja menjadi peserta Jamsostek. Di antaranya kerja sama dengan Disnaker, kunjungan ke perusahaan dan melalui media baik cetak maupun elektronik.

Sosialisasi

Salah satu peserta Jamsostek, Wati, 25 mengaku senang karena perusahaanya mengikutsertakan semua pekerjanya di Jamsostek. Meski demikian, dia melihat Jamsostek masih kurang sosialisasi kepada peserta.

“Kalau bisa, Jamsostek turun langsung sosialisasi kepada peserta. Sebab seperti saya ini tidak tahu program Jamsostek apa saja dan manfaat yang saya terima apa saja. Sekarang ini, hanya orang-orang tertentu di perusahaan yang tahu tentang program Jamsostek dan manfaatnya”.

Peserta Jamsostek lainnya, Rena, 27 dan Amir, 29 mengakui kehadiran Jamsostek memberikan manfaat bagi peserta. Rena menuturkan belum lama ini temannya mengalami kecelakaan dan mendapatkan jaminan dari Jamsostek. Amir sendiri merasa senang karena ternyata saldo di Jamsostek sudah banyak.

“Saya dan istri ikut Jamsostek. Sekarang jumlah saldonya lumayan buat persiapan masa depan. Kami tidak terasa karena sudah dipotong langsung lewat gaji,” ucap Amir.

(Nadhiroh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya