SOLOPOS.COM - Monumen peringatan 30 Tahun Konvensi Hak Anak di Taman Jaya Wijaya Solo. (Solopos-Burhan Aris Nugraha)

Solopos.com, SOLO — Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, mengancam bakal menutup total Taman Jaya Wijaya di Mojosongo menyusul ramainya lokasi itu saat pagi dan malam hari.

Penutupan Taman Jaya Wijaya menjadi solusi akhir apabila pengunjung tempat terbuka itu nekat mengabaikan protokol kesehatan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Terlebih, Kelurahan Mojosongo yang menjadi lokasi taman itu menjadi salah satu zona merah di Kota Bengawan.

Pasar Harjodaksino Ditutup Sepekan, Terus 1.400-an Pedagang Ngapain?

Untuk diketahui hingga Senin (13/7/2020), tercatat ada 11 kasus pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Solo dengan perincian seorang meninggal dunia, lima masih dirawat inap, dan lima lainnya sembuh.

Kasus di Kelurahan Mojosongo menjadi yang terbanyak kedua setelah Kelurahan Jebres.

“Bukan berarti Pemkot arogan. Kami ini sayang dengan masyarakat. Begitu berkerumun langsung kami swab mendadak. Sudah diberi tempat duduk yang ada gambarnya masih bergerombol, terus tidak pakai masker. Taman Jaya Wijaya kalau perlu ditutup dulu,” kata dia, kepada wartawan, Selasa (14/7/2020).

Kasus Covid-19 Melonjak, Begini Kata Rudy Soal Pilkada Solo 2020

Sebelumnya, Lurah Mojosongo, Winarto, mengirim nota dinas kepada Wali Kota berisi permohonan penutupan Taman Jaya Wijaya dari pedagang dan pengunjung.

Nota yang dikirim pada 13 Juli tersebut juga ditembuskan kepada Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Camat Jebres.

“Kami mohon petunjuk dan arahan untuk menertibkan pedagang dan pengunjung Jaya Wijaya. Dalam kondisi sekarang ini dengan skala besar ramai sekali, terutama pagi dan malam hari. Sehingga terhindar dari kerumunan warga yang tidak memenuhi protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19,” kata Winarto, dalam nota dinasnya.

Berpatroli Mengingatkan Warga

Camat Jebres, Sulistiarini, mengatakan permohonan penutupan taman itu merupakan akibat dari banyaknya warga yang membandel.

Tambah 1 Kasus, Perempuan 63 Tahun Asal Joglo Solo Terkonfirmasi Positif Covid-19

Sejumlah petugas perlindungan masyarakat (linmas) rutin diterjunkan guna berpatroli untuk mengingatkan warga.

Namun, mereka tetap berkerumun di taman itu dan mengabaikan protokol kesehatan.

“Pengelolaan Taman Jaya Wijaya masih di bawah DLH, sehingga surat itu juga ditembuskan ke sana,” kata dia, kepada solopos.com, Selasa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya