SOLOPOS.COM - Objek Wisata Kahyangan Wonogiri. (Wonogirikab.go.id)

Solopos.com, WONOGIRI — Pengunjung dari berbagai kalangan sering mendatangi objek wisata alam Kahyangan di Desa Dlepih, Kecamatan Tirtomoyo, Kabupaten Wonogiri. Selain masyarakat biasa, ternyata para pejabat juga sering berkunjung di Kahyangan Wonogiri.

Kepala Desa Dlepih, Kecamatan Tirtomoyo, Sutarno, mengatakan pengunjung di objek wisata Kahyangan biasanya memiliki tujuan tertentu. Para pengunjung melakukan ritual pertapaan di objek wisata tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Seperti pedagang yang dagangannya ingin laris, pejabat yang ingin naik jabatan, dan ternyata dari tujuan itu banyak yang merasakan dampaknya,” katanya ketika dihubungi Solopos.com, Selasa (15/3/2022).

Baca Juga : Wisata Ritual Kahyangan Wonogiri, Tiket Masuknya Murah Banget.

Ekspedisi Mudik 2024

Sutarno mengatakan jumlah pengunjung di Kahyangan lumayan ramai saat hari-hari tertentu. Kunjungan paling ramai berlangsung setiap Jumat kliwon, Selasa kliwon, dan malam Sura. Hari-hari tersebut dianggap sakral dan menjadi waktu yang pas melakukan ritual dengan bertapa.

“Karcis masuknya antara Rp2.500 atau Rp5.000, saya lupa tepatnya berapa,” kata Sutarno.

Kahyangan telah dikenal sebagai tempat ritual. Hingga kini objek wisata Kahyangan masih didatangi pengunjung, baik dari Wonogiri dan luar Wonogiri. Bahkan ada dari luar Jawa.

Baca Juga : Wisata Kahyangan Wonogiri, Tempat Semedi Panembahan Senopati Mataram.

“Walaupun ada pandemi [Covid-19], kondisinya tetap biasa saja. Setiap hari masih ada yang berkunjung,” katanya.

Sebagaimana dikutip dari laman Pemerintah Kabupaten Wonogiri, Kahyangan menjadi tempat untuk bermeditasi atau bersemedi untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Objek wisata ini berada di ujung tenggara Wonogiri dan berjarak kurang lebih 40 km dari pusat pemerintah Kabupaten Wonogiri.

Di Kahyangan terdapat mata air yang mengalir cukup deras hingga membentuk sungai. Tak hanya itu, objek wisata ini juga menyajikan pemandangan bukit dengan pepohanan besar yang menjulang tinggi.

Baca Juga : Ingin Segera Punya Akses Jalan, 17 Warga Tirtomoyo Wonogiri Ramai-Ramai Hibahkan Lahan.

Konon, Kahyangan Wonogiri ini menjadi tempat pesinggahan Penembahan Senopati Mataram. Di tempat inilah, Senopati tersebut bersemedi untuk satu keinginan, yakni menjadi raja.

Panembahan Senopati pun kemudian bertemu Penguasa Laut Selatan Kanjeng Ratu Kidul untuk menjalin komunikasi setelah beberapa tahun bersemedi. Konon, Ratu Kanjeng Kidul akan mewujudkan keinginan Penembahan Senopati menjadi Raja Mataram.

Pertemuan antara Panembahan Senopati dan Penguasa Laut Selatan pun membuah hasil. Panembahan Senopati yang telah bersemedi bertahun-tahun akhirnya menjadi Raja Mataram Pertama tanpa ada pertumpahan darah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya