SOLOPOS.COM - Ilustrasi pendidikan SMP. (Solopos/Wishnu Paksa)

Solopos.com, KLATEN – Dinas Pendidikan (Disdik) Klaten memperpanjang masa belajar di rumah untuk siswa dari tingkat PAUD hingga SMP sampai akhir April 2020. Perpanjangan masa belajar itu dilakukan untuk mencegah persebaran virus corona atau Covid-19.

Pembelajaran daring mulai diberlakukan sejak 16 Maret 2020 lalu pada satuan pendidikan di Klaten jenjang PAUD, SD, SMP, pendidikan kesetaraan, hingga pendidikan masyarakat. Awalnya, belajar di rumah direncanakan hanya bergulir hingga 29 Maret 2020.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Satu Pasien Bisa Hasilkan 14,3 Kg/ Hari, Limbah Medis Covid-19 Mendesak Ditangani

Namun, masa belajar daring diperpanjang hingga 14 April 2020, hingga kemudian diperpanjang lagi hingga 30 April 2020. Kepala Disdik Klaten, Wardani Sugiyanto, mengatakan kebijakan memperpanjang masa belajar di rumah itu dari hasil konsultasi dengan Gugus Tugas Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 Klaten, Kamis (9/4/2020) pagi WIB.

Ekspedisi Mudik 2024

“Dari hasil konsultasi, kegiatan belajar di rumah diperpanjang sampai 30 April 2020. Ini disamakan dengan kebijakan Provinsi Jawa Tengah. Sehingga untuk kegiatan pembelajaran secara daring atau online tetap berjalan,” kata Wardani saat ditemui di Setda Klaten, Kamis.

Terkait ujian akhir semester untuk kenaikan kelas, Wardani mengatakan ditiadakan. Hal itu merujuk pada SE Mendikbud yang tak memperbolehkan menggelar ujian akhir semester untuk kenaikan kelas dalam bentuk tes mengumpulkan siswa. “Tidak ada ujian akhir semester. Untuk nilai-nilai didapatkan dari portofolio,” kata dia.

14 Hari Karantina di Graha Wisata Niaga Solo, Apa Saja Kegiatan Pemudik?

Wardani mengatakan angka partisipasi siswa pada sistem belajar daring di Klaten tinggi. Dari hasil riset yang dilakukan tim pencegahan Covid-19 Disdik Klaten pada 1 April 2020, angka partisipasi siswa SD mengikuti pembelajaran daring sebesar 92 persen. Sementara, angka partisipasi pembelajaran daring untuk siswa SMP sebesar 95 persen.

Terkait ujian sekolah, Wardani mengatakan rencana ujian sekolah secara daring ditiadakan. Sementara, untuk siswa kelas 9 SMP ada tes pemetaan kompetensi untuk mengukur tingkat kemampuan siswa. Tes tersebut tak wajib diikuti siswa dan tidak digunakan untuk penilaian kelulusan.

Manfaatkan Teknologi

Kepala SMPN 2 Karangnongko, Anik Ariastuti, mengatakan pembelajaran daring awalnya dilakukan melalui grup aplikasi perpesan masing-masing kelas. Hanya dua mata pelajaran yang digulirkan setiap hari. Sepekan bergulir, sistem pembelajaran mulai memanfaatkan layanan google form dan quipper school.

“Sepekan pertama itu tugas difoto dan video. Sepekan berjalan guru curhat kesulitan memilah tugas. Akhirnya ada solusi memanfaatkan google form dan quipper school. Setiap hari ada laporan dari hasil pembelajaran daring,” jelas dia.

Kisah Dokter Liana Tangani Pasien Corona Pertama di Solo: Sempat Demam dan Mual

Anik mengatakan masing-masing guru sudah diminta tak hanya memberikan tugas kepada siswa. Hal itu dimaksudkan agar siswa tak terlalu dibebani dengan tugas-tugas pelajaran. “Ada tugas-tugas yang anak-anak itu seperti memberikan solusi,” urai dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya