SOLOPOS.COM - Ilustrasi guru. (Solopos-dok)

Solopos.com, WONOGIRI — Pengumuman hasil seleksi atau uji kompetensi tahap I pegawai pemerintah dengan perpanjian kerja atau PPPK guru yang seharusnya Jumat (24/9/2021) ditunda hingga waktu yang belum ditentukan.

Menanggapi hal tersebut, kalangan guru tidak tetap (GTT) senior peserta uji kompetensi PPPK guru Wonogiri malah senang dan berharap itu menjadi sinyal baik yang berujung pada hasil yang menggembirakan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Informasi yang dihimpun Solopos.com, informasi penundaan pengumuman secara resmi disampaikan Direktorat Jenderal (Ditjen) Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) melalui surat nomor 5363/B/GT.01.00.2021.

Baca Juga: Perjuangan Atlet Difabel Panahan Wonogiri Menuju Peparnas Papua, Pernah Latihan Pakai Alat dari Bambu

Surat itu tentang Penundaan Pengumuman Hasil Seleksi Kompetensi I Guru ASN-PPPK 2021. Dalam surat tersebut dinyatakan penundaan dilakukan karena masih mengolah nilai uji kompetensi tahap I.

Jadwal terbaru akan diumumkan melalui laman https://gurupppk.kemdikbud.go.id. Surat penundaan itu diterbitkan Kamis (23/9/2021) ditandatangani Ketua Panita Panitia Seleksi PPPK JF Guru yang juga Direktur Jenderal (Dirjen) Guru dan Tenaga Kependidikan, Iwan Syahril.

Kepala Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Wonogiri, Retno Puspitarini, kepada Solopos.com, mengatakan pemberitahuan penundaan tersebut sudah disampaikan ke para peserta uji kompetensi PPPK.

Baca Juga: Bakal Tampil di Peparnas Papua, Atlet Panahan Wonogiri Ternyata Berlatih di Tegalan

Jadwal Pendaftaran Ujian Tahap II Terpengaruh

Pengumuman disampaikan melalui grup jaringan komunikasi (jarkom). Menurutnya, penundaan ini bakal memengaruhi jadwal pendaftaran uji kompetensi tahap II.

“Pendaftaran tahap II pada Oktober mendatang. Karena pengumuman tahap I ditunda mestinya penjadwalan tahap berikutnya disesuaikan,” ujar Retno saat dihubungi Solopos.com, Jumat (24/9/2021).

Salah satu GTT senior peserta seleksi uji kompetensi tahap I PPPK di Kabupaten Wonogiri, Bibit Lilis Jarwanti, 45, sangat berharap pemerintah pusat menunda pengumuman karena sedang berupaya mengakomodasi aspirasi GTT/guru honorer senior peserta ujian.

Baca Juga: 2 Pelajar Wonogiri Positif Covid-19 Sebelum Divaksin, Begini Tanggapan Bupati Jekek

Kalangan GTT senior di seluruh daerah meminta pemerintah memperhatikan masa kerja dalam penilaian uji kompetensi PPPK. Banyak GTT senior yang kemungkinan besar tak lolos ujian tahap I apabila sistem penilaian tak diubah karena masa kerja tak diakomodasi.

“Semoga saja penundaan ini hasil akhirnya membawa kabar menggembirakan buat kami. Sudah selayaknya masa kerja GTT senior diperhatikan. Banyak yang sudah mengabdi lebih dari 10 tahun. Saya mengajar sudah lebih kurang 13 tahun. Yang lebih senior dari saya pun banyak. Kurang adil jika pengabdikan kami tidak menjadi elemen penilaian,” ujar guru kelas III SDN 2 Sukomangu, Kecamatan Purwantoro, Wonogiri, itu.

Masukan Terkait Penambahan Afirmasi

Berdasar informasi yang Retno peroleh, penundaan pengumuman disampaikan dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR, Kamis (23/9/2021). Selain karena masih mengolah data hasil ujian, penundaan dilakukan karena ada masukan dari berbagai pihak terkait penambahan afirmasi.

Baca Juga: GTT Senior Wonogiri Pesimistis Lolos Ujian PPPK, Ini Alasannya

Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek), Nadiem Makarim, sepakat untuk menambahkan nilai afirmasi berdasar masa kerja, usia, dan kondisi daerah tempat bertugas peserta ujian dari kalangan GTT/honorer.

Bahkan, Nadiem berjanji bakal memperjuangkannya. Sebelumnya, GTT senior peserta ujian lainnya, Lasmini, 48, meminta pemerintah memudahkan langkah GTT senior dalam menggapai PPPK sebagai bentuk penghargaan.

Langkah itu seperti dengan memasukkan elemen masa kerja GTT senior dalam nilai afirmasi. Ia meyakini jika hal itu terjadi tambahan nilai afirmasi dari masa kerja dapat mendongkrak nilai secara signifikan, sehingga peserta lolos uji kompetensi. “Kalau penilaiannya tak berubah, saya dan teman-teman GTT senior lainnya tak lolos ujian,” ucap guru kelas I dan II SDN 3 Biting, Kecamatan Purwantoro, itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya