SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Rusmiyati, 36, terduduk lemas di kursi dekat pos satuan pengamanan (Satpam) yang berada di halaman kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Boyolali pagi itu, Selasa (11/2/2014). Wajahnya terlihat suram. Sesekali diusapnya air mata yang tanpa disadarinya mengalir di kedua pipinya dengan mengenakan kerudung yang dikenakannya.

Ponsel di dalam tasnya beberapa kali terdengar berdering. Namun Rusmiyati tampak enggan menjawab panggilan telepon tersebut. “Saya sampai malas menjawab telepon. Kalau ditanya teman-teman saya tentang hasil pengumuman CPNS [calon pegawai negeri sipil] ini,” ungkap Rusmiyati, ketika ditemui wartawan di tempat itu, Selasa.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pupus sudah harapan Rusmiyati untuk bisa menjadi pegawai negeri sipil (PNS) di Kabupaten Boyolali. Warga Dukuh Karangkepoh, Desa Karanggeneng, Kecamatan Boyolali itu, mengaku dirinya langsung drop saat melihat daftar tenaga honorer kategori 2 (K2) yang lulus seleksi CPNS 2013 yang telah diumumkan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan & RB) melalui website, mulai Senin (10/2/2014) malam.

Rusmiyati, tak menemukan namanya tercantum di daftar tersebut. Padahal dirinya sudah 18 tahun mengabdi menjadi staf Tata Usaha (TU) di SMP Negeri (SMPN) 1 Ampel.

“Sedih. Saya langsung tidak bisa tidur semalaman, bahkan sampai saat ini juga belum bisa makan,” tuturnya dengan mata sembab.

Kekecewaan juga tergambar jelas dari wajah Tutik Mardiati, 44, yang telah 23 tahun terakhir ini mengabdi sebagai staf honorer di UPT Pendidikan Dasar dan Luar Sekolah (Dikdas & LS) Kecamatan Boyolali.

“Saya mantau dari tadi malam, yang lolos kebanyakan masa pengabdiannya masih muda-muda,” ungkapnya.

Tutik menuturkan pengabdiannya sebagai Wiyata Bakti (WB) di Kabupaten Boyolali dimulai 1991 silam dengan honor pertama yang hanya Rp10.000 per bulan.
“Memang beberapa kali naik. Dan baru delapan bulan terakhir ini pendapatan saya Rp350.000,” bebernya.

Terhadap hasil seleksi CPNS yang diumumkan Kemenpan & RB tersebut, Tutik mengaku sangat kecewa. Dirinya tidak mengetahui pasti nasibnya ke depan setelah seleksi CPNS tersebut.

“Karena belum ada kejelasan sama sekali, apakah nantinya kami dipecat atau tetap dikontrak. Kami tidak tahu,” ungkapnya.

Sementara ada salah seorang honorer yang lulus dalam seleksi CPNS tersebut. Nur Rohman, 42, mengaku bahagia karena berhasil lulus menjadi CPNS. Namun di satu sisi, dirinya juga sedih karena banyak temannya yang tidak lulus. Nur Rohman berharap menyusul pengumuman dari Kemenpan & RB tersebut, segera ada penjelasan lebih lanjut baik bagi yang lulus maupun tidak lulus.

“Karena untuk yang lulus pun harus apa dan harus bagaimana belum ada penjelasan lebih lanjut,” imbuh dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya