SOLOPOS.COM - Ilustrasi BPS. (Antara).

Solopos.com, BOYOLALI — Badan Pusat Statistik (BPS) Boyolali telah mengumumkan seleksi petugas pendataan survei sosial ekonomi atau Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek). Sebanyak 1.807 orang dinyatakan lolos seleksi akhir lowongan tersebut.

Kepala Badan Pusat Statistik, Sutirin mengatakan dari petugas yang lolos seleksi, terdapat 1.404 Petugas Pendataan Lapangan (PPL), 359 Petugas Pemeriksa Lapangan (PML), dan 44 Koordinator Sensus Kecamatan (Koseka).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Petugas yang lolos seleksi tahap akhir ini akan diberi pelatihan mulai (27/9/2022) sampai (11/10/2022). Ribuan petugas Regsosek tersebut nantinya akan melakukan kegiatan pendataan selama satu bulan yang dimulai pada (15/10/2022).

Mereka akan mendata profil masyarakat Boyolali meliputi kondisi sosial, ekonomi, dan tingkat kesejahteraan masyarakat. Data tersebut akan terhubung dengan data induk kependudukan di Kabupaten Boyolali.

Sutirin mengatakan kegiatan Regsosek dilakukan karena hingga saat ini belum ada basis data yang bisa memetakan dinamika kesejahteraan masyarakat secara rigid dan terintegrasi, termasuk di Kabupaten Boyolali.

Baca juga: Sabar Ya! Hasil Seleksi Petugas Survei Sosial Ekonomi di Boyolali Ditunda

“Sampai saat ini belum ada basis data kependudukan yang meliputi tingkat kesejahteraan, juga belum ada standard terkait dengan kualitas, dan waktu kapan akan ada pemutakhiran. Dan yang utama adalah program perlindungan sosial masih dilaksanakan secara sektoral. Sehingga perlu mengadakan Regsosek,” ucap dia dalam

Tirin mengatakan regsosek bertujuan untuk memetakan dinamika kesejahteraan masyarakat, sehingga bisa menjadi rujukan data yang terintegrasi dengan program perlindungan sosial dan pemberdayaan ekonomi.

“Harapannya ke depan bisa ada basis data. Yang mana basis data itu akan meminimalkan kegiatan-kegiatan perlindungan sosial yang sektoral dan tentunya dengan basis data tersebut, semua kegiatan dan program perlindungan sosisal akan terintegrasi,” ucap dia saat ditemui sebelum Rapat Koordinasi Kabupaten (Rakorkab) Boyolali di Front One Hotel Airport, Rabu (21/9/2022).

BPS Boyolali menggelar Rakorkab tersebut untuk melakukan sosialisasi terkait regsosek yang mana ada tahapan-tahapan, ada penjelasan, dan tujuan dari reksoseg.

Baca juga: Pandemi Bikin Pengangguran di Boyolali Makin Banyak, Ini Sebabnya

“Karena kegiatan ini adalah lintas kementerian, lembaga, dan instansi. Sehingga kami perlu melakukan sosialisasi supaya kolaborasi kami berhasil dengan baik. ” ucap dia.

Meski ada monitoring kualitas pendataan dari pihak BPS, petugas Regsosek diharapkan bisa melakukan pendataan dengan baik. Pendataan tersebut meliputi kondisi perumahan, kependudukan dan ketenagakerjaan, program perlindungan sosial.

Di dalamnya terdapat beberapa pertanyaan yang lebih mendetail soal kondisi tersebut. BPS Boyolali akan melakukan pengolahan hasil pendataan tersebut pada 2023.

Bupati Boyolali, M. Said Hidayat mengatakan Kabupaten Boyolali siap mendukung pendataan awal Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek).

Baca juga: Pemkab Boyolali Terus Ajak Warga Tertib Prokes Meski Hasil Survei BPS Sudah Baik

“Kami siap mendukung pendataan awal registrasi sosial ekonomi 2022. Setidaknya nanti akan muncul data pembanding yang hadir dari BPS dan juga data-data yang berdasarkan dari Monitoring Of Center Development (MCD),” kata M. Said.

“Dengan begitu ke depan akan semakin mendekatkan pada data-data real tentang apa yang harus kami tangani bersama,” tambah dia saat acara Rapat Koordinasi Kabupaten Boyolali, Rabu (21/9/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya