SOLOPOS.COM - Ahli pengobatan tradisional, Darwi, mengobati tiga balita yang terbaring di lantai beralas tikar di Dukuh Geneng RT 001, Desa Cangkol, Kecamatan Plupuh, Sragen, Sabtu (30/1/2016). (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Pengobatan tradisional Sragen ini bikin geger warga. Pasien Darwi dalam sehari lebih dari 500 orang.

Solopos.com, SRAGEN —  Pengobatan tradisional Sragen yang dilakukan Darwi, warga Plupuh belakangan bikin geger. Dawi dianggap mampu mengobati segala macam penyakit. Ratusan orang setiap hari memadati rumahnya.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Belasan orang duduk antre di depan halaman rumah sederhana yang terletak di Dukuh Geneng RT 001, Desa Cangkol, Kecamatan Plupuh, Sragen, Sabtu (30/1/2016) pagi.

Mereka membawa keluarga ke rumah Darwi yang dipercaya mampu menyembuhkan berbagai penyakit. Rumah Darwi sederhana. Dinding rumahnya terbuat dari seng. Ukuran rumahnya 6 m x8 m.

Pintunya pun terbuat dari gebyok kayu kuno lusuh tak bermotif. Lantai rumahnya pun masih tanah. Di depan halaman rumahnya terdapat lincak terbuat dari balok kayu memanjang. Balok kayu lawas berukuran 20 cm x 15 cm ditata berderet sebagai tempat duduk ratusan warga yang antre berobat.

Di sisi utara halaman, terdapat panggung setinggi 50 cm dan sepanjang 10 meter. Di belakang panggung ada bangunan rumah setengah jadi dengan hiasan bunga gelombang cinta.

Di depan panggung itu sebuah lodong plastik yang berisi uang kertas Rp5.000 sumbangan sukarela para pasien. Di sisi barat halaman juga ada bangunan yang belum jadi. Halaman bertanah itu rindang dengan rerimbunan pohon talok.

“Pak Darwi sedang siram [mandi]. Kami juga menunggu beliau,” ujar Sarmi, 60, warga Bojong, Plupuh. Perempuan tua itu membawa cucu putranya yang mengalami kelainan pada kemaluannya. Kelainan itu dialami cucunya, Fernian Arif Setiawan, 6, sejak usia dua bulan.

Segala Penyakit

Suliyem, 78, warga Palur, Karanganyar duduk tak jauh dari tempat duduk Sarmi. Di teras rumah kecil itu, Suliyem mengeluhkan sakit mata rabun.

“Mata saya itu kalau lihat uang tak jelas. Saya sengaja datang lagi untuk dapat obat lagi. Kemarin [Jumat, 29/1], saya juga ikut antre di sini sampai pukul 22.00 WIB. Saya dapat dua pil. Sekarang penglihatan mulai jelas. Uang Rp100.000-an sudah terlihat,” katanya.

Suliyem antre di rumah Darwi sejak pukul 17.00 WIB dan baru bisa dilayani sekitar pukul 22.20 WIB, Jumat lalu. Suliyem mendapat urutan nomor 650 saat antre. Ia tak mau antre lagi dan memilih datang lebih pagi. Di saat asyik mengobrol, Darwi mulai masuk rumah setelah selesai mandi di kamar mandi sedehana yang terbuat dari sekat seng.

Setelah beberapa saat kemudian, Darwi keluar rumah dengan pakain baju koko warna hijau muda. Ia langsung menyalami semua pasien yang antre sejak pagi.

Sosok lelaki bertubuh jangkung kekar dengan rambut gondrong yang masih basah dan berkumis itu ramah dan suka humor saat menyapa para warga. “Saya tidak mengundang mereka. Saya belum bangun saja, mereka sudah ngumpul di depan rumah. Semua penyakit yang sembuh itu karena pertolongan Allah. Saya hanya memberi caranya saja, bismillah,” kata Darwi saat berbincang dengan Solopos.com, Sabtu siang.

Darwi mendalami ilmu pengobatan tradisional Jawa itu sejak keluar dari bangku kelas II SD. Sejak mengenal berbagai jenis tanaman langka, Darwi enggan sekolah. Dia gemar merambah hutan hanya sekadar mencari tanaman langka.

Sampai sekarang, bapak dari dua anak itu masih menyimpan berbagai tanaman langka. Namun Darwi enggan menunjukkan tanaman langka itu. “Tunggu tahun depan saja. Saya punya pohon pisang yang bercabang dan setiap cabangnya tumbuh ontong,” ujarnya.

Dia belajar ilmu pengobatan alami dari Allah. Dia tinggal di Geneng, Cangkol itu sejak setahun lalu. Sebelumnya dia berkelana mengikuti arah angin hingga ke Solo, Jogja, Ciamis, dan sejumlah kota di Jawa. Banyak pengakuan pasien yang berhasil lewat cara yang diberikannya. Penyakit gagal ginjal dan kanker otak bisa sembuh tanpa sentuhan tangan dokter.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya