SOLOPOS.COM - (JIBI/SOLOPOS/dok)

(JIBI/SOLOPOS/dok)

SRAGEN – Selama kurun tahun 2010-2011, 27 orang di Bumi Sukowati meninggal akibat HIV/AIDS. Jumlah tersebut menjadi peringkat kedua setelah Kota Solo.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Penderita HIV/AIDS meninggal juga bertambah, setelah F, 33, warga Sambirejo, Sragen meninggal di RSUD Dr Moewardi Solo, Jumat (20/1). Sebelumnya, F menjalani perawatan intensif di RSUD Sragen selama sepekan dan kemudian dirujuk ke RSUD Dr Moewardi Solo.

Kabid Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen, Joko Puryanto, megungkapkan, menurut laporan dokter yang menangani F di RSUD Dr Moewardi, sekitar empat hari F dirawat di sana, kondisinya kian melemah. Daya tahan tubuh serta imunnya turun drastis. Komplikasi penyakit yang dideritanya, seperti stomatitis atau sariawan, sakit perut, demam tinggi dan diare membuat tubuhnya kian lemah. Sesuai prosedur tetap (Protap) pengurusan kematian HIV/AIDS, pengurusan jenazah F, mulai memandikan dan mengafani langsung dilakukan di RS dr Moewardi.

“Kami langsung menerjunkan tim dari DKK Sragen ke rumah korban. Kami lakukan penyuluhan agar para keluarga dan tetangga korban tak merasa takut berlebihan dan kami jelaskan cara-cara penularannya,” tutur Joko, saat dihubungi Espos, Sabtu (21/1/2012).

Dirinya berharap keluarga korban lebih terbuka kepada tim kesehatan. Menurutnya, kendati cara-cara penularan HIV/AIDS tidak mudah, namun sebagai antisipasi, ada baiknya jika anggota keluarga korban memeriksakan diri lebih dini.
Seperti diberitakan sebelumnya, korban yang sebelumnya bekerja di salah satu salon di Jogja itu dinyatakan positif HIV/AIDS dan dirujuk ke RS dr Moewardi, Solo.

Upaya meminimalisasi penularan, tandas Joko, tim dari DKK Sragen akan rutin melakukan penyuluhan serta melakukan screening atau mengambil dan memeriksa sampel darah orang-orang di tempat-tempat lokalisasi di Sragen, setiap enam bulan sekali. Tempat tersebut di antaranya di kawasan Pasar Joko Tingkir, Nglangon dan Gunung Kemukus.

JIBI/SOLOPOS/Syahaamah Fikria

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya