SOLOPOS.COM - Foto ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Harianjogja.com, BANTULSatuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Bantul memastikan keberadaan pengemis dan pengamen yang banyak dijumpai di simpang jalan perempatan traffic light masuk wilayah Bantul bukan merupakan warga pribumi. Satpol PP Bantul mencatat para pengemis yang kerap mengganggu kenyamanan di jalan raya adalah warga dari luar daerah.

“Kami sudah sering melakukan penertiban di sejumlah lokasi tempat mereka beroperasi. Saya pastikan mereka itu bukan warga dari Bantul, tapi mereka pendatang dari luar daerah,” kata Kepala Bidang Ketertiban Umum Ketentraman Masyarakat (Tipumtranmas) Satpol PP Bantul Toto Pramuji Raharjo kepada harianjogja.com, Selasa (3/12/2013).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dalam setiap operasi digelar secara rutin Satpol PP, pengemis yang selalu terjaring di jalan raya pelakunya hanya itu-itu saja. Identitas pengemis datang dari beberapa daerah dari luar Bantul seperti Jateng dan daerah lainnya.

Ekspedisi Mudik 2024

Menurut Toto, di Bantul terdapat beberapa titik strategis yang menjadi tempat pengemis beroperasi yakni perempatan-perempatan dan traffic light sepanjang jalan Ring Road dari wilayah Kasihan, Sewon, hingga perempatan Ketandan, Banguntapan. “Malah terakhir kali hasil razia diajukan tipiring dikenai sanksi tipiring tiga dan enam hari. Orangnya juga itu-itu saja,” tambahnya.

Toto menampik pengemis di Bantul yang terkesan tidak takut petugas lantaran ada pihak yang membackingi kegiatan pencari uang dengan meminta-minta dan setengah memaksa tersebut. Persoalan sosial pengemis di Bantul dipastikan tidak terorganisir melainkan persoalan sosial biasa dan menyangkut persoalan mentalitas. “Karena hanya ingin praktis dapat duit tanpa mau kerja yang mapan. Mikirnya praktis, hari ini dapat duit untuk hidup hari ini,” tambahnya.

Kepala Seksi Kerja Sama Satpol PP Bantul Sunarto menambahkan dalam setiap operasi penertiban digelar melibatkan unsur kepolisian dan Dinas Sosial menjaring para pengemis langkah pembinaan selalu dikedepankan. Harapannya, mereka dapat berdaya dengan program-program keterampilan dan kepelatihan usaha dilakukan Dinas Sosial baik Bantul maupun DIY. “Tapi setelah mengikuti pelatihan keterampilan selalu kembali lagi ke jalan karena dipikirnya lebih enak dan hasil yang dipandang lumayan,” tambah Sunarto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya