SOLOPOS.COM - Ilustrasi penggusuran (Dok/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menggusur tempat tinggal warga yang menetap di bantaran Kali Grogol, Palmerah, Jakarta. Namun, sampai sekarang warga belum mendapat rumah pengganti di rumah susun (rusun) karena terkendala proses verifikasi.

Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) mengatakan warga tetap harus melewati proses verifikasi surat bukti kepemilikan. Namun dia berjanji akan memberi solusi pada setiap permasalahan. “Ya mesti verifikasi dong, kalo enggak verifikasi bagaimana mau masuk. Jadi ada proses itu,” ujarnya di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta, Jumat (19/9/2014).

Promosi Cuan saat Ramadan, BRI Bagikan Dividen Tunai Rp35,43 Triliun

Warga yang memiliki surat bukti kepemilikan tanah akan dipindahkan ke rusun dan diberi ganti rugi. Tapi proses verifikasi belum juga selesai.

Ekspedisi Mudik 2024

Menurut Gubernur yang akrab disapa Jokowi ini, seluruh rusun seperti Muara Baru, Daan Mogot, dan Jatinegara sudah siap menampung warga yang terkena dampak penggusuran. “Rusun ada semuanya, di Daan Mogot ada, di Muara Baru ada, di Jatinegara siap,” tutur Jokowi.

Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta telah menggusur bangunan di bantaran Kali Grogol pada Selasa (16/9/2014) untuk membangun jalan inspeksi yang dapat mengurangi kemacetan. Selain itu, pembongkaran rumah warga di pinggir kali dapat mereduksi dampak bahaya banjir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya