SOLOPOS.COM - Ilustrasi (pedulisehati.com)

Harianjogja.com, JOGJA—Tidak meratanya penyaluran dana keistimewaan (danais) DIY dikhawatirkan memecah belah antar kelompok masyarakat.Keluhan kali ini datang dari pendukung keistimewan dalam acara Silaturahmi dan Audensi Pemda DIY dengan Elemen Pendukung Keistimewan DIY di XT Square, Kamis(25/9/2014).

Agus Sunandar, seniman teater mengaku dukungan yang diberikan kelompoknya pada keistimewaan DIY merupakan pejuangan ideologi dan harga diri, sehingga tak ada kaitannya dengan permintaan imbalan atau pamrih. Namun sayangnya, saat ini, justru terjadi polemik penyaluran danais, dana transfer pusat buah dari disahkannya Undang-undang Keistimewaan DIY. Makanya, hal itu perlu kembali dikawal oleh elemen pendukung keistimewaan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Agar gesekan- gesekan dengan masyarakat makin sedikit,” ujarnya.

Selain tak merata, ia melihat hingga sejauh ini belum ada kejelasan mengenai kegiatan apa saja yang dapat dikategorikan dalam pilar kebudayaan. Ia meminta agar Pemda DIY segera membuat road map kebudayaan yang jelas. Doni Megananda, Ketua II Badan Musyawarah Musea (Barahmus) DIY menyarankan agar penyaluran danais dikelola sebuah

asosiasi atau perkumpulan kelompok, misalnya asosiasi pedalangan, asosiasi kethoprak, dan lain- lain. Menurut dia itu berkaca terhadap apa yang terjadi di Barahmus. Lantaran tiap museum mendapatkan jatah kegiatan keistimewaan yang berbeda- beda membuat kecemburuan antarmuseum.

“Kami itu seolah saling diadu dengan danais ini,” ujarnya.

Ia pun berharap Pemda DIY dapat menyediakan media center yang dapat mempublikasikan danais lewat jejaring sosial. Kelompok masyarakat yang merasa tak dapat harapannya dapat langsung melaporkannya dan cepat direspons, sehingga warga tidak saling menyimpan kecurigaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya