SOLOPOS.COM - Ilustrasi kemiskinan RTLH (JIBI/Harianjogja/Dok.)

Pengentasan kemiskinan, program di DIY diterapkan di 15 kecamatan.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Kecamatan Gedangsari akan menjadi percontohan untuk penanggulangan kemiskinan di DIY. Metode pengetasan yang digunakan akan diterapkan untuk penanggulangan kemiskinan di 15 kecamatan pada 2017 mendatang.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Camat Gedangsari Muhammad Setyawan Indriyanto mengatakan, Gedangsari menjadi pilot project pengentasan kemiskinan yang dilakukan Pemerintah DIY. Guna menyukseskan program itu, Setyawan mengaku telah memberikan data lengkap mengenai seluk beluk Kecamatan Gedangsari, mulai dari geografis, demografi hingga potensi yang dimiliki.

“Saat ini masih dalam proses koordinasi dalam rangka pengentasan kemiskinan,” katanya kepada wartawan, Rabu (23/3/2016).

Program pengentasan kemiskinan ini akan menyasar ke semua lini. Bahkan untuk pengentasan, tidak hanya dilakukan oleh sala satu instansi, tapi seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkup Pemerintah DIY akan berpartisipasi.

Menurut Setyawan, program yang dicanangkan juga banyak dan meliputi sektor pertanian, perdagangan hingga pariwisata. Beberapa program yang telah direncanakan di antaranya pengembangan kawasan ekowisata green village di Mertelu, sentra kerajinan batik di Tegalrejo.

“Masih banyak lagi program yang jelas kesemuanya akan menyentuh ke lini masyarakat,” ujar mantan Sekretaris Camat Semin ini.

Upaya pengentasan kemiskinan yang dilakukan di Gedangsari bukan hal yang baru. Pasalnya sejak 2014 lalu, kecamatan yang berbatasan dengan Kabupaten Klaten ini telah digelontor dana miliaran rupiah dari Bappenas untuk penanggulangan kemiskinan.

Adapun program penanggulangan setiap tahunnya berbeda, misal di 2014 bantuan anggaran sebesar Rp6,1 miliar yang dikemas dalam program Masterplan Percepatan Perluasan dan Penanggulangan Kemiskinan Indonesia. Sementara itu di tahun lalu, dana sebesar Rp2 miliar dikucurkan untuk Program Peningkatan Kesejahteraan berbasis Pemberdayaan Masyarakat (PKPM).

“Mudah-mudahan bantuan dari provinsi bisa makin menyejahterakan warga di Gedangsari,” katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Perencanaan dan Data Statistik, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DIY Maman Suherman membenarkan jika Kecamatan Gedangsari menjadi kecamatan percontohan untuk penanggulangan kemiskinan. Program ini sudah mulai dijalankan dan rencananya di 2017 digunakan untuk pengentasan di 15 kecamatan di DIY yang masuk dalam kategori miskin.

“Program yang ada diterapkan di Gedangsari terlebih dahulu, kemudian akan digunakan sebagai program pengentasan kemiskinan di DIY pada 2017 mendatang,” kata Maman.

Dia menjelaskan, program pengentasan yang dilakukan akan disesuaikan dengan potensi yang dimiliki di Gedangsari. Guna mengefektifkan program, selain melibatkan Pemerintah Kabupaten juga akan melibatkan SKPD dilingkup Pemerintah DIY.

“Penanganan akan ditangani sesuai bidang di masing-masing SKPD. Agar tidak saling tumpang tindih kebijakan, kami juga akan terus menjalin komunikasi dengan Pemkab Gunungkidul,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya