SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Dok)

 
Harianjogja.com, MAGELANG — Pengelola Universitas Tidar Magelang, Jawa Tengah, merencanakan pengembangan lokasi kampus ke beberapa kabupaten di sekitarnya untuk meningkatkan layanan pendidikan, terutama bagi masyarakat setempat.

Rektor Untidar Magelang Profesor Cahyo Yusuf di Magelang, Sabtu (11/10/2014) mengatakan berbagai perencanaan sudah disusun dan disampaikan kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta berbagai pihak terkait dengan pengembangan kampus perguruan tinggi yang sejak 1 April 2014 berubah status dari swasta menjadi negeri itu.

Promosi Keren! BRI Jadi Satu-Satunya Merek Indonesia di Daftar Brand Finance Global 500

“Perencanaan besar ini pelaksanaannya bisa bareng, tetapi bisa juga secara bertahap karena setiap program terkait dengan dana dan waktu,” katanya saat wisuda sarjana dan ahli madia periode Oktober 2014 Untidar di Kampus Tuguran, Kota Magelang.

Ia menyebut sejumlah tempat baik di Kota Magelang, Kabupaten Magelang, Wonosobo, maupun Temanggung yang akan menjadi lokasi pengembangan kampus Untidar, setidaknya hingga 2017.

Beberapa lokasi itu, antara lain Kelurahan Potrobangsan, yakni di kampus Tuguran yang pada 2015 akan dikembangkan khusus untuk Fakultas Ekonomi dan Fakultas Teknik. Hingga saat ini, kampus Tuguran menjadi satu-satunya kampus Untidar untuk perkuliahan berbagai fakultas dan kompleks rektorat.

Belum lama ini, Pemerintah Kota Magelang telah menghibahkan areal sekitar lima hektare di kawasan Sidotopo, Kelurahan Kedungsari, Kecamatan Magelang Utara, kepada Untidar. Rencananya kawasan itu, untuk gedung rektorat, auditorium, pusat administrasi, serta Fakultas Kedokteran Umum.

Ia mengatakan lokasi seluas enam hektare di Desa Giriwetan, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, pada 2016 dibangun kampus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik serta Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Lokasi seluas 3,5 hektare di Kelurahan Sumberrejo, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, pada 2016 untuk kampus Fakultas Kedokteran Gigi dan Fakultas Kesehatan Masyarakat.

“‘Master plan’ sudah jadi, tetapi masih perlu direvisi,” katanya.

Ia mengatakan lokasi di Desa Sidorejo, Kecamatan Selomerto, Kabupaten Wonosobo rencananya pada 2017 untuk kampus Fakultas Peternakan dan Fakultas Hasil Teknologi Pertanian.

“Nanti, jika Kabupaten Temanggung menyusul, ada tanah lima hektare untuk Fakultas Hukum,” katanya.

Ia mengemukakan pengembangan kampus Untidar juga menjadi peluang masyarakat, termasuk para lulusan perguruan tinggi tersebut, mengembangan wirausaha sehingga mereka tidak tergantung kepada sektor formal, seperti menjadi pegawai negeri sipil.

Pihaknya juga menyiapkan berbagai langkah untuk peningkatan kualitas perkuliahan dan merencanakan selama 2015-2019, membuka Fakultas Kedokteran, Fakultas Kedokteran Gigi, Fakultas Ilmu Hukum, Fakultas Teknologi Pertanian, Fakultas Kesehatan Masyarakat, dan Fakultas Peternakan.

Hingga saat ini, Untidar memiliki Fakultas Ekonomi, Fakultas Pertanian, Fakultas Keguruan dan Ilmpu Pendidikan, Fakultas Teknik, serta Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

“Dengan prinsip berpikir komprehensif dan holistik, Untidar sedang menyusun studi kelayakan dan proposal fakultas baru,” katanya.

Pada Sabtu, Untidar mewisuda tahap kedua lulusannya dengan jumlah total 131 lulusan, yang terdiri atas 115 sarjana dan 16 ahli madia. Perguruan tinggi itu, berdiri pada 2 Mei 1979. Sebelum berstatus negeri sejak 1 April 2014 dengan sebutan Untidar, perguruan tersebut di bawah Yayasan Perguruan Tinggi Borobudur Tidar dengan sebutan UTM (Universitas Tidar Magelang).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya