SOLOPOS.COM - Ilustrasi jalan rusak. (JIBI/Semarangpos.com/Dok.)

Pengembangan desa wisata di Klaten terkendala jalan rusak.

Solopos.com, KLATEN—Pengembangan wisata di sejumlah desa di Klaten selama ini terkendala rusaknya jalan utama. Banyaknya truk galian C yang melintas disebut-sebut menjadi penyumbang kerusakan tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Jemakir, mengatakan selama ini kerusakan jalan kerap dikeluhkan para pengunjung. Kerusakan itu berada di jalur utama, yakni Jl. Deles Indah yang menjadi jalur truk galian C.

Ia mengusulkan ada jalur alternatif yang bisa dilintasi truk galian C dari lokasi pertambangan di wilayah Kemalang. Dengan jalur lain tersebut, jalur truk galian C yang melintas bisa dipecah.

Ekspedisi Mudik 2024

“Terkait desa wisata itu Sidorejo memiliki jalan poros desa yang bisa menjadi alternatif selain jalur utama. Tentu tidak nyaman bagi pengunjung untuk berwisata menuju ke Deles. Kami berharap ada perhatian terkait akses itu karena masing-masing stakeholder saling membutuhkan dan terkait,” kata Jemakir saat ditemui seusai diskusi pengembangan destinasi wisata di Monumen Juang 45, Rabu (28/3/2018). (baca juga: WISATA KLATEN : Keberadaan Wahana Warrior Adventure Umbul Ponggok Dikeluhkan, Apa Masalahnya?)

Jemakir menjelaskan desanya mengembangkan wisata alam memanfaatkan kawasan Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM). Selain persoalan jalan, ia juga meminta segera ada penataan kawasan wisata di wilayah Sidorejo.

Di kawasan tersebut, terdapat kawasan wisata Deles Indah serta Pesanggrahan Paku Buwono (PB) X. Hanya, kedua area itu bukan aset desa. Di sisi lain, kondisi kedua kawasan itu kumuh.

Kepala Desa Panggang, Kecamatan Kemalang, Nandang Nuryanto, juga mengusulkan agar truk galian C tak melintas jalur utama di Kemalang guna mendukung pengembangan wisata.

“Sebagai contoh di Kemalang bisa langsung belok kiri tidak melewati Pasar Kembang agar akses jalur utama tetap bagus. Bisa dibicarakan dengan OPD terkait untuk membuat jalan tembus, jalan yang memang dikhususkan jalur galian C,” tutur dia.

Ia menjelaskan banyaknya truk galian C di satu sisi sangat mengganggu terutama terhadap kondisi jalan.

“Semua pengunjung mengeluhkan truk galian C yang melintasi jalur utama,” urainya.

Kepala Desa Sidowayah, Kecamatan Polanharjo, Hapsoro, mengatakan kerusakan jalur utama juga menjadi permasalahan pengembangan wisata di wilayah utara Kabupaten Bersinar. Kerusakan itu juga disumbang lantaran truk galian C yang melintas.

Ia menjelaskan di desanya mengembangkan tiga lokasi tempat wisata dengan mengoptimalkan potensi alam.

“Saat ini yang permasalahan yang dihadapi di kawasan utara itu terkait jalan untuk masuk. Permasalahannya meski sudah diperbaiki tidak lama kemudian rusak. Sebenarnya ini man eman. Kami dari desa-desa sudah semangat mengembangkan wisata namun akses pengunjung tidak lancar. Memang banyak yang mengeluh,” urai dia.

Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Klaten, Pantoro, mengatakan segera berkoordinasi dengan OPD lain yang membidangi terkait infrastruktur serta jalur yakni DPUPR dan Dishub.

“Untuk penataan kawasan Deles Indah kami koordinasikan antara TNGM serta desa agar pengembangan wisata tidak jalan sendiri-sendiri,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya