SOLOPOS.COM - Ilustrasi perumahan (Bisnis-Triawanda Tirta Aditya)

Solopos.com, KLATEN -- Para pengembang perumahan langsung melakukan gerakan cepat alias gercep dengan menawarkan rumah pengganti bagi warga Klaten yang terdampak jalan tol Solo-Jogja.

Salah satu pengembang yang mulai menawarkan konsep mereka kepada warga terdampak yakni PT Winha Cipta Karya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Perusahaan asal Jogja itu setahun terakhir menyiapkan lahan-lahan di desa yang sebagian permukimannya dilewati tol. Salah satunya di Desa Joho, Kecamatan Prambanan.

Saham Produsen Taro Diperdagangkan Lagi Hari Ini, Minat Beli?

Direktur PT Wimha Cipta Karya, Hardi, mengatakan sejak setahun terakhir mengembangkan perumahan di wilayah Joho, Klaten. Sampai saat ini sudah ada 1 hektare lahan yang disiapkan. Lahan itu yang ditawarkan menjadi lokasi baru untuk hunian warga terdampak.

Hardi menjamin konsep mendapatkan rumah bagi warga Klaten terdampak tol tak bakal merugikan. Dia memastikan tak akan menaikkan harga perumahana ketika sudah ada pembayaran ganti rugi dari pemerintah kepada warga terdampak.

“Pada umumnya pengembang akan menaikkan harga sesuai dengan kenaikan harga terkena jalan tol. Kelemahannya konsep seperti itu orang kehilangan rumah, mau beli rumah lagi [susah karena harga tanah] terlanjur mahal. Dari hal itu, kami siapkan sejak setahun lalu di mana nantinya harga [tanah dan hunian] tidak dinaikkan [mengikuti nilai harga tanah terdampak tol],” kata Hardi kepada Solopos.com di Joho, Jumat (28/8/2020).

Wow, Ada Ratusan Pohon Kopi Liberica Berusia Tua di Hutan Pinus Tirtomoyo Wonogiri

Sisa Uang Ganti Rugi

Hardi menuturkan konsep perumahan bagi warga Klaten terdampak tol itu dia tawarkan agar warga tetap bisa memiliki sisa duit dari hasil pembayaran ganti kerugian atas bangunan dan bidang tanah terdampak tol. Sisa uang itu bisa dimanfaatkan untuk membuka usaha di tempat baru atau keperluan lain.

Lantas, berapa harga yang dipatok pengembang untuk warga Klaten terdampak tol? Hardi mengatakan mulai dari di atas Rp140 juta. Dengan kisaran harga itu, luas bangunan mulai dari 30 meter persegi dengan luas bidang tanah 60 meter persegi.

Hardi akan segera menyosialisasikan konsep itu kepada warga Klaten terdampak proyek tol Solo-Jogja. Dia memastikan tak ada paksaan kepada warga untuk mengikuti tawaran yang dia berikan.

5 Film Ini Diklaim Bikin Melek Finansial, Mau Nonton?

“Kami akan sosialisasikan ke warga. Kami sudah membuat beberapa sampel rumah yang nanti bisa dilihat warga,” kata dia.

Kepala Desa Joho, Yulis Tanto, mengatakan tawaran pengembang untuk warga Klaten terdampak tol Solo-Jogja itu menjadi salah satu solusi mengatasi kebingungan warga yang bakal kehilangan rumah gara-gara terdampak tol.

Yulis Tanto meminta agar proses penawaran konsep tak dipaksakan kepada warga terdampak. “Konsep yang ditawarkan itu warga tetap bisa mendapatkan pengganti rumah tetapi uang ganti kerugian mereka tidak habis. Kami minta agar tidak ada paksaan. Kalau warga mau mencari lahan dan membangun rumah sesuai keinginan mereka dipersilakan,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya