SOLOPOS.COM - Aktivitas pengangkutan sampah di tempat pembuangan sementara (TPS) Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Minggu (19/7/2015). (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Solopos)

Pengelolaan sampah Solo, ada tiga TPS yang bakal dibongkar pada tahun depan.

Solopos.com, SOLO — Dinas Kebersihan dan Pertanaman (DKP) Solo akan membongkar tiga bangunan tempat pembuangan sampah sementara (TPS) pada 2017.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pelaksana tugas (Plt) Kabid Persampahan DKP Solo, Pompi Wahyudi, merencanakan pembongkaran tiga TPS pada Februari tahun depan. Dia menjelaskan maksud pembongkaran TPS tersebut sebagai upaya pembaharuan sistem pengelolaan sampah di Kota Bengawan.

DKP ingin mencegah munculnya tumpukan sampah di TPS yang berpotensi mengganggu aktivitas masyarakat di sekitarnya. “Jumlah TPS di Solo yang awalnya 55 bangunan, kini tersisa 10 bangunan. Dari 10 bangunan TPS tersebut, tiga bangunan TPS di antaranya akan kami hapus tahun depan. Jadi kami akan menyisakan tujuh bangunan TPS yang masih bisa dimanfaatkan,” kata Pompi saat berbincang dengan Solopos.com di ruang kerjanya, Senin (21/11/2016).

Pompi menerangkan tiga TPS yang bakal dibongkar tahun depan, yakni TPS Mojosongo di Jl. Sibela, Kelurahan Mojosongo, TPS SPSA di Jl. A. Yani, Kelurahan Kerten, dan TPS Jurug di Jl. K.H. Dewantoro, Kelurahan Jebres.

Sebagai konsekuensi atas penutupan bangunan TPS tersebut, DKP bakal memberikan tambahan mobil sampah (TPS mobile) kepada tiga kelurahan terkait untuk mengangkut sampah langsung dari rumah warga ke TPA Putri Cempo.

“Kami akan mengganti fungsi tiga bangunan TPS dengan operasional TPS mobile. TPS mobile akan menampung sampah warga yang diangkut petugas kebersihan pembawa gerobak. Sampah dari warga nanti tidak lagi menumpuk di TPS hingga mengganggu lingkungan sekitar, tetapi langsung dibuang ke TPA Putri Cempo,” terang Pompi yang menjabat Kabid Kebersihan DKP Solo itu.

Soal tujuh bangunan TPS tersisa pada tahun depan, Pompi menyatakan tidak menutup kemungkinan bakal dibongkar dan digantikan TPS mobile. Namun, dia tidak bisa memastikannya. Pompi menyebut ketujuh TPS itu masih diperlukan untuk pengelolaan sampah.

“Program ke depan bangunan TPS memang akan dihilangkan. Tapi beberapa wilayah tergolong sulit terjangku operasional TPS mobile karena memiliki gang sempit. Maka dari tujuh TPS dipertahankan untuk menjadi tempat transit TPS mobile L300 dan gerobak sampah,” kata Pompi.

Dia menambahkan volume sampah di tujuh lokasi itu juga termasuk besar sehingga butuh tempat penampungan sementara. Lokasi tujuh TPS juga tidak dikomplain masyarakat.

Kepala DKP Solo, Hasta Gunawan, menyebut beberapa bangunan TPS bakal dipertahankan sebagai tempat penampungan sampah darurat, misalnya sampah rantung pohon yang tumbang akibat angin kencang dan hujan.

Dia menyampaikan DKP selama dua tahun belakangan secara bertahap membongkar bangunan TPS. DKP mengoptimalkan pebgoperasian TPS mobile untuk mengelola sampah dari warga.

Berikut lokasi 10 TPS yang tersisa:
1. Sondakan Kuburan di Kelurahan Sondakan (volume sedang)
2. Norowangsan di Jl. Jahe, Kelurahan Pajang (volume besar)
3. SPSA di Jl. A. Yani, Kelurahan Kerten (volume besar)
4. Pajang Rel di Jl. Transito, Kelurahan Pajang (volume besar)
5. Sondakan di Jl. Transito, Kelurahan Sondakan (volume sedang)
6. Mojosongo di Jl. Sibela, Kelurahan Mojosongo (volume besar)
7. Kedung Tunggul di Jl. Agung Selatan, Kelurahan Mojosongo (volume besar)
8. Jurug di Jl. K.H. Dewantoro, Kelurahan Jebres (volume besar)
9. Samudra Pasai di Jl. Samudra Pasai, Kelurahan Kadipiro (volume besar)
10. Bonoloyo di Jl. Sumpah Pemuda, Kelurahan Kadipiro (volume besar)

Sumber: DKP Solo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya