Solopos.com, WONOGIRI -- Pengelola tempat wisata di Wonogiri berharap Pemkab Wonogiri tidak menutup kembali objek wisata pada libur akhir tahun. Faktor ekonomi menjadi pertimbangan utama.
"Kami berharap, kalau bisa tempat wisata jangan ditutup lagi. Karena hampir selama 10 bulan sudah tidak beroperasi. Dan ini baru saja dibuka," kata Pengelola Tempat Wisata Soko Langit, Warsito, saat dihubungi Solopos.com, Jumat (11/12/2020).
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Menurut Warsito, tempat wisata yang terletak di Dusun Nglarangan, Desa Conto, Kecamatan Bulukerto, Wonogiri tersebut baru buka sekitar satu pekan lalu. Pembukaan wisata Soko Langit menyusul dibukanya Objek Wisata (OW) Waduk Gajah Mungkur (WGM) pada Minggu (29/11/2020) lalu.
Menang di Pilkada Solo, Tokoh Ini Bilang Gibran Berpeluang Ramaikan Bursa Gubernur DKI Jakarta
Dibukanya OW WGM saat itu sebagai pertanda tempat wisata di Wonogiri boleh dibuka kembali untuk para wisatawan. Soko Langit merupakan tempat wisata bernuansa alam di dataran tinggi. Selain menyuguhkan keindahan alam, kolam renang menjadi ikon tempat wisata itu.
Ia mengatakan, faktor ekonomi menjadi salah satu pertimbangan agar tempat wisata tidak ditutup kembali. Selama ditutup, karyawan Soko Langit tidak mempunyai aktivitas lain. "Kami harap tetap dibuka. Untuk kegiatan anak-anak [karyawan] juga. Karena sudah lama mereka tidak bekerja," ungkap dia.
Selain itu, kata Warsito, jika terlalu lama ditutup, pengelola akan kerepotan saat mengurus atau melakukan perbaikan di lokasi wisata. Karena tidak ada pemasukan dana dari para wisatawan yang berkunjung.
"Meski tidak dibuka, kami tetap melakukan perawatan lokasi agar tetap terjaga kondisinya. Tentunya dalam perawatan itu juga membutuhkan biaya. Kalau tidak ada pemasukan dari wisatawan kan repot juga," ujar dia.
Belum Normal
Selama dibuka satu pekan ini, lanjut dia, pengunjung yang mendatangi Soko Langit belum normal seperti sedia kala. Dalam satu hari, pengunjung baru sekitar 50-60 orang. "Rata-rata mereka hanya menikmati keindahan alam. Kalau yang berenang jarang. Dari jumlah yang datang hanya delapan hingga sepuluh orang yang berenang," kata dia.
Warsito memastikan, tempat wisata yang dikelolanya itu telah menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Setiap wisatawan wajib memakai masker. Sebelum masuk wajib mencuci tangan dan dicek suhu tubuhnya.
"Intinya kami berharap wisata tidak ditutup lagi. Namun, jika ada instruksi dari Pemkab untuk menutup pada libur akhir tahun, terpaksa kami mengikutinya," kata Warsito.
Dinkes Karanganyar Cek Sampel Makanan dan Minuman Jelang Nataru
Diberitakan sebelumnya, Pemkab Wonogiri akan menutup kembali objek wisata pada libur akhir tahun. Kebijakan itu dikeluarkan untuk mencegah terjadinya klaster baru di tempat wisata.
Pemkab akan melakukan sosialisasi penutupan tempat wisata lebih awal kepada masyarakat. Sehingga masyarakat yang sudah mempunyai rencana akan berlibur di tempat wisata Wonogiri pada akhir tahun bisa ditunda dahulu. Begitu juga pemberitahuan kepada para pengelola tempat wisata swasta. Akan diberitahu lebih awal.
Belum bisa dipastikan kapan penutupan tempat wisata akan dimulai. Saat ini masih dalam proses pengkajian penutupan. Namun kebijakan itu sudah pasti. Pada pertengahan Desember surat edaran akan diterbitkan.